Perkenalan Pertama Hectic Club dengan Single Loud

Unit rock alternative asal Tangerang, Hectic Club memperkenalkan diri lewat perilisan single “Loud” yang beredar melalui berbagai layanan streaming musik sejak hari Kamis (21/12).
Trio beranggota Farras (vokal), Ridho (gitar), dan Gustavo (drum) ini sepakat bahwa lagu perdana mereka merangkum keresahan terhadap banyak orang.
Apa yang Hectic Club sampaikan secara spesifik tentang sifat manusia yang kerap menjadi tinggi dan merasa lebih baik dari yang lain, serta fase-fase superior lainnya.
“Mungkin ada baiknya ketika kita memiliki sesuatu atau kemampuan yang tidak dimiliki orang lain, kita santai dan menjulurkan tangan untuk membantu, bukan bertindak seenaknya dengan menginjak harga diri orang lain,” ketik Hectic Club melalui siaran pers.
Awal terbentuknya Hectic Club terbilang sederhana. Bagaimana ide muncul ketika ketiga personel sedang berkumpul. Akhirnya, mereka terpikir untuk membuat band. Pemilihan nama pun berangkat dari dinamika sebuah kota yang penuh dengan hiruk pikuknya.
Lagu “Loud” ditulis langsung oleh Farras yang juga bertindak sebagai produser dan komposer. Dengarkan di bawah ini.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wijaya 80 Rilis Album Mini Perdana Perjumpaan
Setelah sukses dengan single “Terakhir Kali” yang rilis Desember 2024, grup musik Wijaya 80 menghadirkan album mini perdana bertajuk Perjumpaan hari Jumat (14/02). Menurut siaran pers, grup yang terdiri dari trio musisi …
Venue-venue Musik di Tengah Sengkarut Ruang Ekspresi Semarang
Terbit-tenggelam. Kira-kira itu frasa yang bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi venue musik di Semarang, terkhusus yang berskala mikro-menengah. Sepanjang 2022-2024, banyak ruang yang sering dijadikan venue bertumbangan di Semarang. Seven Bar & Lounge, Madaz …