“Phases of Hue”, Fase Terbaru Polka Wars

Nov 14, 2022

Tepat satu bulan sebelum tahun berakhir, Polka Wars kembali ke permukaan dengan lagu terbarunya, “Phases of Hue”. Rilis pada hari Jumat (11/11), lagu tersebut turut menjadi penanda akan perubahan formasi di dalam tubuh mereka.

Kini, Polka Wars menyisakan Karaeng Adjie (vokal, gitar), Xandega Tahajuansya (bas) dan Giovanni Rahmadeva (drum). Gitaris terdahulu, Billy Saleh sudah pisah jalan dengan mereka sejak tahun 2020. Atas momen tersebut, “Phases of Hue” bisa dibilang sebagai fase terbaru Polka Wars ke depannya.

“Ya, lagu ‘Phases of Hue’ sebenarnya adalah titik tolak dari bentuk musik Polka Wars yang sebelumnya di mana kami berusaha untuk keluar dari format Bani Bumi, sekaligus menjadi transisi menuju format trio seperti sekarang ini”, sambut Xandega dalam rilisan persnya.

 

Transisi tersebut bisa didengarkan dengan seksama di sepanjang durasi lagu berlangsung, bagaimana nuansa ‘muram’ dan melepaskan ‘beban’ mereka tuangkan di dalam koridor rock khas sang unit.

“Secara musikal pun lagu ini mengandung nada yang berbeda, hanya progresi dan akor ritem saja yang sama sehingga kami gas penuh dan heavy terus”, lanjut Deva.

Sang trio kembali bekerja sama dengan Lafa Pratomo sebagai produser, melanjutkan kisah mereka sebelumnya di album Bani Bumi. Bagi Xandega dan dua personel lainnya, Lafa hadir menjadi sosok mentor di perjalanan mereka.

“Bisa dibilang dia adalah personel keempat Polka Wars sebagai mentor. Dalam menulis lagu biasanya gue akan berkontribusi melalui referensi, sedangkan Aeng menyuntikkan jiwa, dan Deva memberikan gambaran abstrak soal emosi yang dibutuhkan. Sementara Lafa, dia akan menyatukan semuanya, semacam menambahkan sel-sel yang kurang agar lagunya termasak dengan baik, memiliki sonik tekstur yang matang”,  tuturnya.

“Phases of Hue”, lagu terbaru Polka Wars sudah bisa didengarkan di berbagai platform.

 

Sejak terbentuk sebelas tahun silam, trio ini sudah merilis dua album penuh, Axis Mundi (2015) dan Bani Bumi (2019) serta sebuah EP, EPNY (2017).


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Bernadya – Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan

Album perdana Bernadya, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, seperti membaca buku peta petunjuk jalan memahami pemikiran dan perasaan seorang perempuan

Di Balik Panggung We The Fest 2024

We The Fest 2024 sukses berlangsung selama 3 hari tanggal 19-21 Juli lalu di GBK – Sports Complex, Jakarta Pusat. Festival yang digarap Ismaya Live ini merayakan 10 tahun penyelenggaraan dengan banyak menampilkan aksi …