PHI Kaleidospop: Cuplikan Promosi Band Indonesia 2018
Album kolaborasi saya bersama Doyz, “Demi Masa”, resmi dirilis hari ini dalam format CD, bisa diperoleh via @GrimlocBDG dan @dsstrrecs_ https://t.co/hjyug35Fuj pic.twitter.com/xLQWC6D1A8
— Morgue Vanguard (@lord_kobra) December 20, 2018
Morgue Vanguard, yang namanya dikenal sejak berkibarnya unit hiphop Homicide, cukup “bermain” Twitter saja, sesekali menulis di blog, untuk berkomunikasi dengan orang-orang di luar sana. Tanpa mengelola beragam akun sosial media, sehari-hari ia berbicara via akun Twitter-nya tentang musik dan aktivisme, serta tentu memperkenalkan proyek-proyek rilisannya. “Demi Masa”, karya terbarunya bersama sejawat rapper Dyoz, langsung nyaring terdengar dan tersebar, dengan sumber informasi utamanya satu ciut yang disebarkannya.
Music Video Screening
Video-video musik terus menggeliat dan menampilkan visual-visual yang menarik. Hingga terkadang, sebelum video tersebut ditayangkan di channel-channel sosial media, utamanya YouTube, diadakan terlebih dahulu acara “off air”-nya, di mana video ditayangkan langsung di ruang publik.
The Upstairs dengan single “Semburat Silang Warna” dan Monkey to Millionare dengan single “Ego” pun (kedua video musik tersebut sama-sama dikerjakan oleh Toma & Kako) dibuatkan acara screening-nya di Kinesaurus, Jakarta.
Saya sendiri, pada April 2018 mengadakan pertunjukan sekaligus video exhibition bersama seniman Mushowir Bing di Gudang Sarinah, Jakarta untuk peluncuran video musik sekaligus penjualan poster artwork untuk single “Tak Baik Maruk”.
Tour
Metode promosi tradisional yang selalu relevan di berbagai zaman!
Tahun ini, band indiepop/rock Grrrl Gang mengadakan tur swadaya bagi promosi mini album mereka, Not Sad, Not Fulfilled; Mereka bermain 21 kali sejak 13 Oktober hingga 15 November di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Purwokerto, Solo, Megelang, Malang, Surabaya, Lombok, Canggu, Denpasar, Bangkok (dua pertunjukan), Singapura, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Bone, dan ditutup di”rumah” mereka: Yogyakarta.
HWeekly Streaming & Painting Exhibition
Saya ditugaskan menulis tentang promosi oleh Editor saya, karena menurutnya saya melakukan promosi album yang tersendiri. Baiklah, saya bagikan juga di sini.
Untuk album terbaru saya, Bila Lapar Melukis, saya bekerjasama dengan Fungjai, sebuah media music streaming dari Thailand, merilis lagu seminggu sekali selama 10 pekan. Setiap merilis single, saya melengkapinya dengan sebuah lukisan saya di atas kanvas ukuran 12cmx12cm sebagai artwork-nya. Setiap rilis singe pula, saya mengadakan showcase dan talkshow di 10 tempat yang berbeda. Saya menjadi Fungjai Indonesia Exclusive Artist yang pertama.
Pada penutupan acara, 18 Desember 2018, saya mengadakan peluncuran album tersebut dalam format CD, mengadakan pertunjukan sekaligus berpameran karya-karya lukisan saya tersebut dengan juga mengundang para seniman tamu untuk turut serta berpameran bersama. Karya-karya itu menjadi special edition rilisan CD saya.
Akhirnya, promosi masih menjadi kegiatan yang seru untuk dijalani, lebih dari sekadar “kewajiban” musisi setelah merilis karya.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
100 Lagu Indonesia Terbaik 2024
Melanjutkan apa yang sudah berjalan di tahun-tahun sebelumnya, redaksi Pophariini kembali membuat daftar 100 lagu Indonesia yang menjadi perhatian di sepanjang 2024. Lagu-lagu berbagai genre ini kami kumpulkan berdasarkan preferensi pribadi dan tentu sambil …
Kaleidospop Musik Indonesia 2024 Versi Pophariini
Panggung musik dengan berbagai konsep pertunjukan, baik yang intim, festival besar, hingga konser tunggal masih bertebaran di tahun ini. Saking banyaknya pilihan, yang mana kedua tangan tak selalu bisa menggapai, terpaksa ada yang terlewatkan. …