PHI Tips: Bikin Album Musik

Nov 9, 2022

Sebuah album musik adalah pencapaian maksimal dari karier sebuah band dalam hal rekaman. Pasalnya, dari jutaan musisi di Indonesia, tidak banyak musisi yang membuat album penuh. Mereka hanya puas dengan merilis single-single aja atau mentok-mentok di mini album.

Kita penasaran, ada apa yang dengan album? Apakah sulit membuat album? Apakah membuat album adalah keputusan yang ‘teramat syulit?’. Padahal kami tahu bahwa musisi sekarang, di tengah kecanggihan teknologi rekaman, semua musisi harusnya sudah dengan mudahnya membuat dan merekam albumnya sendiri. Berbeda dengan dulu yang harus mengumpulkan uang untuk sewa studio yang proper untuk menghasilkan album rekaman.

PHI Tips kali ini mencoba menilik persiapan-persiapan apa yang dibutuhkan untuk memuat sebuah album musik.


Setiap album pasti ada konsepnya, gak cuma asal kumpulan lagu. Konsep album bisa ditentuin dari benang merah topik dari lirik yang kamu tulis, atau dari musik yang diusung. Konsep album bisa digali dari referensi, misal kamu band death metal, coba lihat album-album referensi death metal yang ada, gali topik-topiknya dan coba aplikasikan ke albummu nanti. Jika kamu adalah musisi folk, mau jadi album folk seperti apakah nanti? Apa yang membedakan kamu dengan album folk yang ada, dsb.

 

Once konsep udah dibikin, langkah selanjutnya adalah menentukan produksi, mau seperti apakah produksi dari album ini, apakah album studio umumnya atau album live? Apakah album ini butuh satu produser musik atau banyak produser, direkam di satu studio atau beberapa studio.

 

Produksi dan budget sebetulnya dua hal yang berkaitan. Produksi bisa ditentukan dari budget atau sebaliknya, dari budget yang tersedia, kita bisa mengukur produksinya mau seperti apa. Jangan bayangkan album itu harus punya budget tertentu yang besar. Budget minimal aja bisa kok jadi album.

 

Cover album adalah elemen yang harus dipikirkan matang-matang. Di jagad Spotify, salah satu hal yang akan terlihat bagi pendengar untuk tertarik mendengar musik adalah adalah sampul album yang keren. Nah, untuk itu coba pikirkan cover album yang menusuk, eyecatching atau se-provokatif untuk merepresentasikan albummu.

 

Ini penting gak penting tapi penting (Lho?). Iya, sebuah album beda sama single yang bisa kamu rilis kapan pun. Sebuah album adalah kumpulan lagu yang punya kans buat diapresiasi lebih dari sekadar single. Tracklist menjadi penting agar album ini bisa langsung ‘kena’ ke pendengar. Tips yang umum dilakukan musisi adalah, pilih 3 single catchy di urutan 3 teratas/awal dan sisakan 2 di akhir, sisanya yang disebut dengan filler, bisa ditaro di tengah-tengah. Rumusnya, jika orang sudah suka sama tiga lagu pertama, besar kemungkinan ia akan suka dengan albumnya.

 

Setelah semuanya beres, kamu tahu konsep albumnya kaya gimana, punya budget berapa dan mau rekaman seperti apa serta covernya seperti apa, saatnya menyiapkan promo agar album kamu bisa terdengar ke pendengar musik di jagad raya. Kalau mau maksimal, kamu butuh launching dan tur buat mengenalkan musik dan albummu. Jangan hanya mengandalkan promo sosmed, albummu harus bisa didorong semaksimal mungkin.


 

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang

5 Musisi yang Wajib Ditonton di Hammersonic Festival 2024

Festival tahunan yang selalu dinanti para pecinta musik keras sudah di depan mata. Jika 2023 lalu berhasil menghadirkan nama-nama internasional seperti Slipknot, Watain, dan Black Flag, Hammersonic Festival kali ini masih punya amunisi untuk …