PHI Tips: Menimbang Kembali Masa Depan Band Kalian

Jan 18, 2023

Tahun 2023 dibuka dengan kabar yang sedih. Fleur!, salah satu all-female pop band mengumumkan pembubaran band mereka lewat akun Instagram resminya pada akhir tahun ini. Ironisnya, pengumuman yang mengagetkan ini justru terjadi ketika mereka tengah mempromosikan album mereka, Fleur! Fleur! FLEUR! yang rilis tahun ini. Band bubar memang selalu menyakitkan.

Bubarnya Fleur! di puncak kariernya membuat wacana menarik kalau bubarnya sebuah band adalah sesuatu yang misterius. Dari kacamata awam, kita melihat bahwa sebuah band yang kompak, apalagi sering manggung, tidak menjamin bahwa band mereka baik-baik saja.

Ini dia yang mengakibatkan kami tergerak untuk membuat PHI Tips tentang bagaimana mengambil keputusan yang baik di awal tahun tentang band kalian. Tahun baru, langkah baru, banyak kepala di band, sebaiknya bulan ini adalah momen yang pas untuk merenung dan mengambil langkah yang pasti buat masa depan band kalian atau kalian sendiri secara pribadi.

Btw, tips ini berlaku untuk band yang setidaknya sudah 5 tahun berdiri. Buat band baru, tak ada salahnya menyimak tapi bukan jadi sebuah kewajiban, prinsip jalanin dulu aja lebih penting untuk band baru. Tips ini juga gak serius-serius amat, boleh diikuti atau gak, kalau dirasa penting ya, silakan. Gak juga gapapa.

In the end, keputusan bubar/tidaknya band sudah pasti adalah keputusan terbaik bagi semua pihak. Kita juga gak bisa berada di band yang sama namun secara emosional berbeda.

Simak baik-baik.


Ini adalah hal dasar yang bikin sebuah band langgeng, karena personilnya udah mengerti visi dan misi mereka. Kalau mau serius jadi band gede di Indonesia, atau mungkin menjadi band indonesia dengan album terbanyak, visinya jelas. Nah, jika ada salah satu yang udah gak percaya lagi sama visi dan misi, ini layak jadi pertimbangan awal. Cuma, kalo visi dan misi awal cuma pengen iseng-iseng aja pengen nge-band, itu juga menurut komitmen, jangan ada satu personel yang ingin serius di tengah 4 personel lain yang pengen santai dan seru-seruan aja, ini akan jadi problem.

Band GIGI pernah bilang kepada kami, dalam sebuah kesempatan, bahwa resep dari GIGI bisa langgeng selama ini karena mereka sering latihan. Latihan itu gak sekadar gonjrang genjreng di studio, tapi latihan itu adalah waktu yang paling berharga di band untuk ketemuan, ngobrol termasuk bikin rencana-rencana dan ide-ide brilian. Sudah banyak contoh band yang wara-wiri di panggung sana-sini namun gak pernah latihan, ujung-ujungnya bubar.

Untuk band yang pengen jadi besar, jumlah panggung berpengaruh. Selain karena untuk mempromosikan band secara langsung ke pendengar, menjaring fans, panggung yang besar bisa jadi sumber pendapatan buat band. Jika visi misi sudah dihayati, mau panggung banyak atau sedikit itu gak bakal jadi masalah. Tapi kalau ada yang mulai mengeluh soal ini, itu akan jadi masalah.

Banyaknya panggung, selain datang dari relasi pertemanan, juga muncul dari berapa banyak jumlah streaming-an lagu kalian. Jika kalian merasa lagu kalian gak banyak yang dengerin, what’s the point bikin band yang serius? Ini harus jadi agenda yang dibicarakan buat rapat band yang harus kalian lakukan segera di awal tahun.

Judulnya jelas, setiap band kudu aktif bikin karya, itu tugas utama band. Mau bikin banyak single, EP sampai yang cakep, album penuh, itu harus dilakukan, tergantung dari strategi yang dimainkan dari visi misi awal. Tapi kalau dalam 5 tahun, band kalian cuma punya 1-2 single dengan jumlah streaming-an gak banyak, pasti ada sesuatu yang harus segera dibicarakan.

Yang ini variabelnya kompleks. Ada band (meski minim) yang jarang manggung tapi rekamannya bagus banget, saking bagusnya sampe masuk album terbaik, sebaliknya, ada band yang sering manggung tapi cuma bikin single aja. Balik lagi ke visi misi. Kalau band kalian pengen jadi besar, bikin album keren dan diapresiasi banyak orang adalah kewajiban sehingga itu menjadi yang terbaik. The choice is yours!


 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
Peak
Peak
1 year ago

Nice share

Eksplor konten lain Pophariini

Bising Kota Yogyakarta – Masih Relevan Band Hijrah ke Jakarta Demi Karier?

Setelah Denpasar dan Bandung, Diskusi Bising Kota lanjut ke titik terakhir tahun ini, Yogyakarta. Acara ini berlangsung hari Rabu (07/08) di JRNY Coffee & Records. Dengan tema Masih Relevan Band Hijrah ke Jakarta Demi …

Di Balik Panggung Kabar Bahagia 30 Tahun Perjalanan rumahsakit

Perjalanan 30 tahun bukan waktu yang sebentar untuk berkumpul dan mendedikasikan jiwa raga dalam entitas band. Keberhasilan yang sudah diraih rumahsakit selama mereka berkarier terwujud dalam sebuah perayaan. Bekerja sama dengan GOLDLive Indonesia, Musicverse …