PHI Tips: Memecat Personel Band

Jun 7, 2023

Dalam dinamika per-band-band-an, selalu ada masa dimana band kalian stuck gara-gara salah satu personel gak cocok dengan band. Entah itu dari gaya bermainnya, selalu telat datang.

Bikin band itu kayak pacaran, selain dari aturan-aturan umum band yang kerap dipenuhi seperti jadwal latihan atau menghafal lagu, ada faktor lain yang bisa membuat personel itu bisa gak cocok. Bisa karena gaya becandaannya yang gak nyambung, selera musik yang udah bergeser dan seabrek ketidakcocokan lain secara internal. Teguran kerap kali dilayangkan namun tidak digubris. Ini semua lantas bermuara kepada keinginan untuk memecat personel band.

Memecat personel secara frontal bukan perkara yang mudah. Bagaimana memecat personel band tanpa membuat ia sakit hati atau memutus hubungan pertemanan menjadi masalah utama yang kerap ada di tubuh band.

Pophariini mencoba membantu bagaimana strategi komunikasi untuk memecat personel band. Boleh ditiru boleh gak, atau jika kalian punya cara lain yang efektif, silakan saja. Setidaknya, coba simak beberapa tips di bawah ini.


Kalimat ini bakal bisa menyentuh target tanpa harus menjadi sensitif akhirnya sakit hati. Kalimat ini mungkin juga bisa diartikan positif dan menaikkan rasa pede si target yang ingin dipecat, bahwa jangan-jangan skillnya memang terlalu tinggi untuk band ini.

 

Ini mungkin berlaku untuk target atau personel band yang punya semangat yang males-malesan, jarang ikut latihan sementara yang lainnya lebih semangat. Mungkin saja ia cocok untuk band dengan sistem bermusik yang lebih rileks.

 

Ini berlaku untuk target yang rajin namun punya skill yang kurang berkembang setelah bertahun-tahun latihan. Bisa jadi masa depannya memang bukan untuk ngeband, melainkan beberapa pekerjaan lain.

 

Ini bisa dilakukan jika kita kenal dengan band lain yang memang labih mencari personel dengan skill dan gaya bermusik yang sama dengan band tersebut. Langkah ini juga harus dikonsolidasi dengan band lain yang ingin kita rekomendasikan ke target, kita juga harus menimbang-nimbang risikonya agar nantinya band tersebut tidak dirugikan.

 

Ini berlaku apabila keempat cara di atas ternyata tidak efektif ketika dilakukan. Pilihan yang sulit, namun akan jauh lebih baik ketimbang jalan dengan band yang sama namun masih ada hambatan yang ada.


Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Solois Asal Binjai, Palep Angkat Kisah Masa Lalu di Single Kedua

Solois asal Binjai, Sumatera Utara bernama Palep resmi merilis single kedua bertajuk “You Still Call My Baby” hari Sabtu (30/11). Lagu ini bercerita tentang seseorang yang terjebak di situasi yang tidak bisa melupakan semua …

High No Man Menghadirkan Karya Reggae Dub yang Berbeda

Proyek reggae dub asal Tuban, Jawa Timur bernama High No Man resmi meluncurkan maxi-single bertajuk More High yang berisikan 2 lagu yaitu “Beat Down Babylon” dan lagu yang berjudul sama dengan maxi-single. Materi ini …