Pop Figur – Rukmunal Hakim. Seniman Hitam Putih Karena Keterbatasan

Aug 31, 2017

 

Tinggal dan besar di Bandung, Rukmunal Hakim adalah ilustrator yang gemar mengangkat bentuk-bentuk seperti sosok manusia, tatto, tumbuhnan dan hewan yang menjadi bentuk pilihannya berekspresi dalam karyanya. Dilahirkan buta warna secara total membuat sebagian besar karyanya didominasi nuansa hitam putih. Namun itu tidak menghalanginya untuk mencoba menggunakan media berwarna seperti pensil warna, cat air dan akrilik. Meskipun kekuatannya karyanya tetap pada media hitam putih yang menggunakan tinta di atas kertas. Ia telah aktif berpameran sejak 2010 hingga kini, dan karynya pernah dipamerkan hingga ke Inggris, Kanadad dan Belanda. Selain sebagai ilustrator di atas media 2 dimensi, ia belakangan dipercaya menjadi visual consultant untuk Tulus. Ia pun terlibat di dua video musik Tulus, “Ruang Sendiri” yang bekerja sama dengan seniman perfomance, Melati Suryodarmo dan video “dan “Manusia Kuat” yang bekerja sama dengan Pappermoon Puppet. Saat ini dia aktif tergabung dengan komunitas silkscreen Gesut, dan terakhir terlibat dalam proyek pameran The World of Ghibli in Jakarta yang tengah berlangsung saat ini di Jakarta. Simak obrolan Hakim dengan Pop Hari Ini berikut: 

Untuk pembaca kami yang mungkin belum pernah melihat karya kamu, coba deskripsikan karya kamu dalam 5 kata?
Kontemplasi diri dalam bingkai B/W

Jika diukur dengan popmeter, berapa persenkah kadar pop pada karya yang kamu buat?
80%

Apa arti kata pop bagi kamu?
Komunikatif

Apa album musik Indonesia paling pop yang pernah dimiliki dan disukai/mempengaruhi kamu?
Album Badai Pasti Berlalu milik Chrisye, itu yang masih sering didengarkan sampai sekarang.

Apakah ada budaya pop yang menurut kamu paling mempengaruhi kamu sampai hari ini?
Pop surrealism jelas banyak memberi pengaruh, selain tentunya musik, film, buku, dan tentu saja media sosial.

Jika kamu harus membuat soundtrack hidup, lagu apa sajakah yang pasti harus ada di dalamnya?
Pertanyaan yang sulit untuk dijawab secara spesifik. Yang pasti akan ada Motorhead, Slayer, Led Zeppelin, Metallica (di tahun-tahun awal), Bob Dylan, The Doors, Sixto Diaz Rodriguez, dan rasanya saya perlu waktu lebih panjang untuk menjawab pertanyaan ini.

Hal apa yang pasti selalu bisa membuat kamu dalam good mood?
Good food. 

Apakah film pertama yang pernah kamu tonton dan sangat berpengaruh untuk kamu?
Film pertama kalau tidak salah “Taksi” nya Rano Karno dan tentu saja tidak berpengaruh apa-apa. Untuk pengaruh yang kuat, rasanya semua film Akira Kurosawa dan Takashi Miike, berada di peringkat teratas.

Jika saat ini kamu tidak berkarya, pekerjaan lain apa yang kira-kira akan kamu lakukan?
Mungkin bekerja di Starbucks.

Apakah hal yang paling sulit yang harus kamu hadapi dalam pekerjaan kamu?
Peer pressure

Apakah hal paling pop yang pernah kamu lakukan selama berkarya?
 Menggambar menggunakan foto-foto SuicideGirls sebagai referensi, di gerai Starbucks.

Seberapa besar pengaruh budaya pop bagi kehidupan dan karya kamu?
Cukup besar,  rasanya subjek dan referensi yang saya pakai juga beririsan dengan budaya pop.

 

Siapakah 5 seniman Indonesia paling pop saat ini menurut kamu?
Eddie Hara, Eko Nugroho, Diela Maharanie, Elfandiary, Radi Arwinda.

Menurut kamu apakah artinya menjadi seniman di saat sekarang ini?
Seperti menjadi Unicorn.

Ketika sedang jatuh, hal apa yang selalu membuat kamu berdiri kembali?
Keluarga *insert ost. Keluarga Cemara*

Apakah cita-cita kamu waktu masih kecil?
PNS (Pegawai Negeri Sipil. red)

Apakah nasihat atau kata-kata yang pernah kamu dengar dan terus diingat sampai hari ini?
“In the end, you’re on your own. And 15. there is no one that can stop you being alone.”  -Stay Clean, Motorhead.

Siapakah sosok perempuan (selain ibumu) yang paling kamu kagumi atau sangat berpengaruh dalam kehidupan kamu (di masa lalu atau saat ini)?
Pananingtyas Prabantari.

Menurutmu apa yang diperlukan lebih banyak di dunia seni rupa “hari ini’?
Tulisan tentang seni rupa yang mudah diakses publik, selain juga infrastruktur milik pemerintah yang -untuk seniman- akses pemakaiannya lebih bersahabat -birokrasinya- .

____

 

Penulis
editorial

Eksplor konten lain Pophariini

Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar

Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini.  …

We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms

Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan.     Album Asian Palms …