POP SEBLAY, Album Paling Personal Seorang Danilla
Selang delapan tahun dari album perdana, Telisik, lima tahun dari album kedua, Lintasan Waktu dan tiga tahun dari EP Fingers, akhirnya Danilla resmi merilis album penuh ketiganya, POP SEBLAY.
Rilis di hari Selasa (22/02) ini, POP SEBLAY merupakan sebuah album yang lahir dari kerinduan Danilla akan teman-temannya yang intensitas pertemuan di antara mereka menjadi berkurang akibat situasi pandemi.
“POP SEBLAY itu sebetulnya album yang jadi karena satu alasan: kangen sama anak-anak. Terus karena aku kangen, ingin banget di lagu-lagu ini yang kerjakan anak-anak saja”, sambut sang solois.
Mengenai judul album yang terdengar slebor, dirinya terinspirasi dari kata “Seblay” yang kerap diucapkan oleh Fluxcup dalam beberapa videonya. Tema besar dari album ini adalah seputar Danilla dan kisah-kisah pertemanannya yang terjadi di lingkaran terdalamnya. Sebuah persona tongkrongan yang dirangkum menjadi sebuah album penuh.
“Ini jadi kayak album bercanda yang paling serius”, lanjut Danilla dalam konferensi pers virtual (21/02).
Di awal tahun ini, tepatnya di bulan Januari, rangkaian menuju album ini sudah dimulai dengan sebuah nomor tunggal berjudul “MPV”. Sebuah nomor tunggal yang memuat ekspresi jengah Danilla akan ekspektasi para pendengarnya yang selalu membahas dirinya dengan album perdananya.
Sebulan berselang, giliran sebelas nomor lainnya yang menyusul hadir. Diproduseri langsung oleh Otta Tarrega dan Danilla serta Lafa Pratomo sebagai co-producer, teman-teman pengiring Danilla kala mentas juga dilibatkan. Mulai dari Rendi James (gitar), Gallang Perdhana (bas), Edward Manurung (drum), juga Otta (kibor) dan Lafa (gitar) sendiri.
Turut hadir beberapa musisi dan sosok lainnya sebagai kolaborator di POP SEBLAY. Ada nama Sigit Pramudita (Tigapagi) di nomor “Bukan Otomata”, Teddy Adhitya di “Fel d 1”, hingga penyiar podcast Bobby Mandela dan Fluxcup yang mengambil bagian di beberapa nomor.
POP SEBLAY, album penuh ketiga dari Danilla sudah bisa didengarkan di berbagai platform.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Bangkit bersama Hindia dan Lomba Sihir
Joyland Festival adalah tempat bagi mereka yang menemukan makna mendalam karya musisi lokal Indonesia. Joyland Festival juga menjadi ajang yang menghubungkan kita dengan para musisi lokal Indonesia yang, lebih dari sekadar menghibur, membawa makna …
Menemukan Makna Hidup Lewat Musik The Cottons
Pernah bercita-cita sebagai seorang musisi namun keterampilan bermusik mandek, praktis menikmati buah karya musisi lokal merupakan alternatif sekaligus kegemaran tersendiri bagi saya. Entah sudah berapa kerabat menilai hobi ini sebagai kesenangan akan tren sesaat …