Potret Terkini Musik Palembang dalam Album Kompilasi Palembang Invasion

Selalu menyenangkan jika berbicara mengenai kehadiran sebuah album kompilasi di Indonesia. Hampir semua yang hadir dalam beberapa tahun ke belakang mempunyai latar belakang yang sama, yakni menangkap zaman serta merekam apa yang terjadi di sekeliling mereka.
Dari Palembang, hadir sebuah kabar mengenai album kompilasi yang merangkum sepuluh nama terkini di sana. Dengan tajuk Palembang Invasion, album kompilasi ini diinisiasi oleh 97,5 Play FM Palembang dengan sebuah semangat serta harapan mulia, yakni menjaga regenerasi yang tengah berlangsung di kota tersebut.
“Semangat inilah yang akhirnya menghasilkan konsep dasar dari album kompilasi Palembang Invasion dengan syarat harus memiliki lagu buatannya sendiri”, tulis mereka dalam rilisan persnya.
Sepuluh nama yang terlibat hadir dalam berbagai macam genre, mulai dari pop, jazz hingga indie rock dan folk. Mereka adalah Ademino, Adon Comes, Anggi Juni, Frazky Satrio, Leisa, Noviarie Pratamarsyah, Riouth, Svvara, Vveekly, dan Yellow Poops.

Svvara, satu dari sepuluh nama di kompilasi Palembang Invasion / Dok. Istimewa
Nama-nama tersebut sebelumnya sudah lebih dulu melewati beberapa fase, termasuk fase submisi di awal perjalanan hingga dilanjutkan dengan sebuah studio session di pertengahan tahun.
Hingga akhirnya di awal Oktober, sepuluh nama tersebut berkesempatan tampil di showcase Palembang Invasion, berbarengan dengan penjualan CD dari album ini.
“Harapan kami semoga kompilasi ini bisa membantu regenerasi musisi muda Palembang yang berani untuk merilis karyanya sendiri dan semoga bisa mandiri dengan karyanya sendiri”, tutup mereka.
Sejauh ini, album kompilasi Palembang Invasion baru bisa didengarkan dalam format CD. Kunjungi laman Instagram mereka untuk info lainnya.
View this post on Instagram
Di sepanjang tahun 2022, sudah ada beberapa album kompilasi yang rilis ke permukaan dengan berbagai ceritanya. Sebut saja dengan dua edisi dari Ulun Lampung, kompilasi musisi/band Lampung, hingga album kompilasi garapan Haum Entertainment, The Things That Shaped Us Together yang melibatkan lima nama lintas kota.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Dreaming of Greenfields Resmi Melangkah dengan Single Aku Berlari
Band celtic punk asal Jatinangor, Dreaming of Greenfields membuka perjalanan bermusik dengan menghadirkan single perdana berjudul “Aku Berlari” (14/02). Band yang mengawali cerita mereka di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran ini beranggotakan …
Unless Asal Semarang Perdana Berbahasa Indonesia di Lautan Yang Menenggelamkan
Band post-hardcore asal Semarang yang menamakan diri mereka Unless resmi meluncurkan single anyar berjudul “Lautan Yang Menenggelamkan” hari Jumat (21/02). Single ini merupakan momen perdana band membawakan lagu dengan lirik bahasa Indonesia. …