Potret Terkini Musik Palembang dalam Album Kompilasi Palembang Invasion

Nov 1, 2022

Selalu menyenangkan jika berbicara mengenai kehadiran sebuah album kompilasi di Indonesia. Hampir semua yang hadir dalam beberapa tahun ke belakang mempunyai latar belakang yang sama, yakni menangkap zaman serta merekam apa yang terjadi di sekeliling mereka.

Dari Palembang, hadir sebuah kabar mengenai album kompilasi yang merangkum sepuluh nama terkini di sana. Dengan tajuk Palembang Invasion, album kompilasi ini diinisiasi oleh 97,5 Play FM Palembang dengan sebuah semangat serta harapan mulia, yakni menjaga regenerasi yang tengah berlangsung di kota tersebut.

“Semangat inilah yang akhirnya menghasilkan konsep dasar dari album kompilasi Palembang Invasion dengan syarat harus memiliki lagu buatannya sendiri”, tulis mereka dalam rilisan persnya.

Sepuluh nama yang terlibat hadir dalam berbagai macam genre, mulai dari pop, jazz hingga indie rock dan folk. Mereka adalah Ademino, Adon  Comes, Anggi Juni, Frazky Satrio, Leisa, Noviarie Pratamarsyah, Riouth, Svvara, Vveekly, dan Yellow Poops.

Svvara, satu dari sepuluh nama di kompilasi Palembang Invasion / Dok. Istimewa

Nama-nama tersebut sebelumnya sudah lebih dulu melewati beberapa fase, termasuk fase submisi di awal perjalanan hingga dilanjutkan dengan sebuah studio session di pertengahan tahun.

Hingga akhirnya di awal Oktober, sepuluh nama tersebut berkesempatan tampil di showcase Palembang Invasion, berbarengan dengan penjualan CD dari album ini.

“Harapan kami semoga kompilasi ini bisa membantu regenerasi musisi muda Palembang yang berani untuk merilis karyanya sendiri dan semoga bisa mandiri dengan karyanya sendiri”, tutup mereka.

Sejauh ini, album kompilasi Palembang Invasion baru bisa didengarkan dalam format CD. Kunjungi laman Instagram mereka untuk info lainnya.

Di sepanjang tahun 2022, sudah ada beberapa album kompilasi yang rilis ke permukaan dengan berbagai ceritanya. Sebut saja dengan dua edisi dari Ulun Lampung, kompilasi musisi/band Lampung, hingga album kompilasi garapan Haum Entertainment, The Things That Shaped Us Together yang melibatkan lima nama lintas kota.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Venue-venue Musik di Tengah Sengkarut Ruang Ekspresi Semarang

Terbit-tenggelam. Kira-kira itu frasa yang bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi venue musik di Semarang, terkhusus yang berskala mikro-menengah. Sepanjang 2022-2024, banyak ruang yang sering dijadikan venue bertumbangan di Semarang. Seven Bar & Lounge, Madaz …

Mengenang Album Kompilasi Pop Hari Ini di Usia Sewindu Pophariini

Tepat sebulan yang lalu, Pophariini genap berusia satu windu sejak lahir 17 Januari 2017 sebagai media musik online. Mungkin banyak yang belum mengetahui, Pophariini sebelumnya merupakan album kompilasi yang dirilis oleh Organic Records, label …