Prince Husein – People Pleaser
Prince Husein merilis album kedua People Pleaser yang dikerjakan dengan produser Andika Deva, dan dirilis oleh Mas Pam records. Mas Pam alias penyanyi/penulis lagu Pamungkas pun turut terlibat sebagai rekan menulis lagu.
Sebelumnya Prince Husein merilis album debutnya di Facing Phases (2020) dan sepanjang 2021-2022 merilis enam single yang kelak masuk ke dalam album keduanya ini. Dan dibandingkan album pertamanya ada lonjakan musikalitas dan aransemen yang mencolok.
Materinya tidak bisa dibilang biasa saja. Tapi satu-satunya lagu berlirik Indonesia, “Ke Tempat Kau Ingin” justru terdengar berbeda dan lebih menonjol ketimbang lainnya. Terlebih setelah menyimak seluruh katalognya lagu ini ternyata menjadi lagu perdana Prince Husein berbahasa Indonesia.
Dalam “Ke Tempat Kau Ingin” ada jalinan yang sangat kuat antara musik pop nya yang kaya dengan bait-bait yang dinyanyikan dalam bahasa Indonesia. Kita tahu bahasa Indonesia itu jauh lebih kompleks baik secara pemaknaan, permainan keindahan katanya serta keambiguannya yang multi interpretasi. Dan saya melihat secercah potensi itu di lagu “Ke Tempat Kau Ingin”. Simak liriknya ini:
Dan tentang mimpiku / Cerita kita bisa abadi di atap yang sama / Dan tentang mimpimu / Pulangnya tangis tawa kembali ke atap yang sama // Dan terusan mimpi / Ketika kita bisa menari di lantai kedua / Tentang hari ini / Ditengah kerasnya ku berlari ke arah sana
Refrain nya pun menarik:
Ke tempat kau ingin / Di malam yang dingin // Kenapa harus sebegitu inginnya ke malam yang dingin.
Kesembilan materi lain, People Pleaser tidak bisa dibilang biasa saja. “People Pleaser” dan “The Only Pain I Need” yang energetik, juga berlimpahnya lagu-lagu mellow dengan hook kuat. Seperti “Skinnier”, “Dear Jane” dan “I Need You Now”. Semuanya dalam produksi musik yang baik. Detail-detail aransemen, penggunaan instrumentasi yang beragam, plus perpaduan musik akustik, elektronik, semuanya pas.
Tapi sekali lagi pembuka lagu berlirik Indonesia, “Ke Tempat Kau Ingin” justru terdengar berbeda dan lebih menonjol ketimbang lainnya. Saya jadi membayangkan asiknya musik Prince Husein dengan aransemen sekarang, notasi vokal dengan liukan vokalnya kalau sepenuhnya menyanyikan lirik Indonesia.
Album ini pun membuat saya jadi bertanya-tanya dengan relevansi, urgensi penggunaan lirik Indonesia di era streaming yang bisa dinikmati lintas benua seperti sekarang. Masih pentingkah musisi Indonesia menulis dan menyanyikan lagu berbahasa Indonesia?
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …