Ada kejutan lintas kota yang hadir di bulan Februari ini. Prontaxan, kolektif musik multi disiplin asal Yogyakarta ini baru saja membawakan kembali nomor “Pajeromon” milik Rollfast, unit rock eklektik asal Bali yang kini warnanya jauh berbeda dari versi aslinya.

Nomor tersebut menjadi korban dekonstruksi selanjutnya dari Prontaxan setelah sebelumnya mereka pernah menggarap ulang “Pulang” milik Float, “Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan” milik Payung Teduh hingga “Evaluasi” milik Hindia.

Prontaxan. / Dok: Prontaxan.

Selama hampir enam menit, “Pajeromon” hadir dengan warna khas dari Prontaxan, kental dengan nuansa campur sari, dangdut hingga rock yang dipadu dengan instrumen elektronik lainnya.

“Pajeromon” sendiri termasuk dalam rombongan delapan nomor dari album Garatuba yang rilis di tahun 2020 lalu oleh Rollfast di bawah naungan La Munai Records.

“’Pajeromon’ itu sindiran keras ya dari Rollfast untuk menanggapi kebiasan Ajik-Ajik ini. Akhirnya, kami representasikan karakternya melalui beat dan warna musik yang berubah-ubah di lagu remixnya. Ya namanya Ajik-Ajik, kalau di Jawa ya ‘isuk dele sore tempe’, mau berubah-ubah ya terserah dia. Ngotot tapi inconsistent”, sambut Prontaxan.

Dengarkan “Pajeromon” versi Prontaxan melalui akun Bandcamp Rollfast berikut ini.

Di penghujung tahun 2021 lalu, Prontaxan sempat menggarap sebuah album kolaborasi dengan beberapa nama dari label rekaman Sun Eater. Bertajuk SUPER: Sun Eater Prontaxan Energi, ada empat lagu yang hadir. Mulai dari “Berita Kehilangan” (.Feast), “Lampu” (Somewhere Somewhere & Rayhan Noor) serta “Evaluasi” dan “Membasuh” (Hindia).