Pullo Persembahkan “Common Wine”, Sang Album Penuh Perdana

Sep 27, 2022

Setelah dua mini album di tahun 2017 dan 2019, akhirnya Pullo resmi merilis sebuah album penuh di penghujung 2022 ini. Dengan judul Common Wine, album ini membawa total dua belas nomor di dalamnya, merangkum beberapa warna musik yang meliputi koridor post punk, darkwave, gothic hingga electronic body music yang dibungkus dengan ragam tempo serta nuansa.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by PULLO (@ppppullo)

Jika ditengok kembali, ada tiga nomor yang sudah lebih dulu dirilis oleh Pullo sebelum akhirnya dilengkapi kehadirannya di dalam album. Tiga nomor tersebut adalah “Lonesome”, “Ride” dan “Astle Rune”.

“Album ini ditulis dengan cukup spontan, hanya dilakukan sekitar 10-15 menit. Beberapa lagu pun ditulis ketika sedang merekam instrumen lain. Jadi seluruh lagu di dalam album ini hanya cerita acak dan fiksi yang terpikirkan selama periode pendek tersebut”, terang mereka dalam rilisan persnya.

Kuintet post punk asal Medan yang dihuni oleh Rally Jachmoon (vokal), Gavin Siregar (drum), Valdi Fahrizi (gitar), Faiz Fadhilah (gitar), dan Ranggi Ramadhan (bas) ini masih merilis sang album debut di bawah naungan Ordo Nocturno, label rekaman asal Jakarta yang juga menemani untuk merilis mini album sebelumnya, A Dark Belief.

Total waktu yang dibutuhkan oleh Pullo untuk merampungkan album ini adalah dua tahun lamanya, digarap di studio Showbox dan Brokenstrings di Medan serta Noise Lab Studio di Jakarta.

Penggarapannya sendiri melibatkan banyak nama musisi lain. Sebut saja dengan kehadiran Aul Daytona (Pijar), Ais Marciano, Andini CL, Haryo Widi (Tarrkam) hingga J. Alfredo yang dilibatkan sebagai kolaborator di nomor “Warmest Heart”. Juga ada nama Sunmantra dan Aditya Permana yang masing-masing dari mereka membawakan kembali nomor “Astle Rune” dengan interpretasi berbeda.

Sejauh ini, Common Wine baru tersedia melalui laman Bandcamp mereka serta melalui situs The Store Front.

 

Menengok kembali perjalanan Pullo, sebelum akhirnya merilis album penuh ini, mereka sudah lebih dulu merilis dua mini album, yakni Age of New Life (2017) dan A Dark Belief (2019).


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Bernadya – Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan

Album perdana Bernadya, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, seperti membaca buku peta petunjuk jalan memahami pemikiran dan perasaan seorang perempuan

Di Balik Panggung We The Fest 2024

We The Fest 2024 sukses berlangsung selama 3 hari tanggal 19-21 Juli lalu di GBK – Sports Complex, Jakarta Pusat. Festival yang digarap Ismaya Live ini merayakan 10 tahun penyelenggaraan dengan banyak menampilkan aksi …