Rahmania Astrini – space (EP)
Rahmania Astrini kembali merilis album mini, space bernuansa R&B yang terasa tanggung bila dibandingkan EP sebelumnya, Adolescent (2020). Namun bila ini adalah teaser untuk album penuh, EP Rahmania Astrini ini berhasil membuat penasaran.
Bila mengamati keseluruhan katalog Rahmania Astrini, menjadi amfibi adalah salah satu kelebihannya. Selain tone vokalnya yang bercengkok R&B. Ia bisa tampil dengan musik mendayu-dayu bernyanyi lirik bahasa Indonesia, ataupun berbahasa Inggris dengan musik R&B yang fasih. Daftar singel yang telah ia rilis pun seabrek. Keberanian Rahmania untuk bermain-main dengan area idealisnya di era data dan angka juga menjadi kekuatannya. Karena sebelumnya di 2019 ia muncul ngepop.
Rahmania Astrini memiliki beberapa lagu dengan stream tertinggi dan masing-masingnya terbilang beragam. Dari “Aku Cinta Dia” (2018) yang ngepop mendayu-dayu, “Tak Bisa” (2020) yang lebih up beat, “Finally Found You” (2020) yang soulful, “pizza peperoni” yang masih soulful tapi lebih playful. Baru dalam EP Adolescent (2020) ia membanting setir menjadi R&B sepenuhnya dan meninggalkan pop mendayu dan bahasa Indonesia.
Dalam perjalannya merilis EP “Space”, Rahmania Astrini juga merilis single-single yang menarik. “I don’t mind”, “Butterfly” dan cover milik MALIQ & D’Essentials, “Untitled”. Semua itu ditambah Adolescent, membuat Space yang hanya berisi empat lagu terasa benar-benar tanggung.
Dibuka dengan “goodnight kiss”, balada gospel yang memikat. Berlanjut dengan “ground zero” yang ceria bernuansa bossanova dan jadi yang paling berbeda dan sangat catchy. Kembali melambat dan tetap joget-able di “nobody but you”, dan ditutup oleh “space (feat. Teddy Adhitya)” yang kembali melambat lagi. Total kurang dari 10 menit, album mini ini sungguh terasa begitu mini. Sekali lagi, bila ini adalah teaser album penuh, space milik Rahmania Astrinia ini berhasil membuat penasaran.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Daftar Label Musik Independen dari Berbagai Kota di Indonesia 2024
Berbicara tentang label musik tentu bukan hal yang asing lagi bagi siapa pun yang berkecimpung di industri ini. Mengingat kembali band-band yang lekat dengan label raksasa sebagai naungan, sebut saja Dewa 19 saat awal …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …