Rekaman Gawat Datang Lagi: Rilis Ulang Album Ken Arok dari Harry Roesli

Jun 27, 2018

Perilisan ulang album Ken Arok dari Harry Roesli bukan hanya membuka peluang bagi kita untuk berkenalan dengan karya gila dari rekaman rilisan 1977, mendengarkan jejak musikal dan suara muda Harry Roesli berserta seniman-seniman sableng lainnya, mendapati lirik-lirik mengagetkan, serta menyimak bagaimana komposisi suara-suara terbaru dari berbagai instrumen musik dimainkan dan diramu di studio dengan begitu paripurna. Bersama album ini pun kita bisa sekali lagi berkelana dan meraba-raba lebih dalam lagi tentang suasana zaman sekelompok anak-anak muda kota besar di Indonesia pada 1960an dan 1970an yang bangor, kreatif, dan meletup-letup bersama jagad rock Barat kala itu, kehidupan usia muda beserta hasrat dan lintasan pikiran mereka, sekaligus latar belakang sejarah Indonesia lama yang popular turun-temurun dikisahkan.

Harry Roesli. Foto: Youtube

Itulah masa-masa yang begitu spesifik, dan karenanya pada berbagai kesempatan ditengoki kembali, baik dalam obrolan-obrolan kasual para penyuka musik hingga acara diskusi yang dirancang khusus, sampai kepada pagelaran-pagelaran yang seolah ingin merekonstruksi ulang hari-hari itu, serta tentu merilis ulang karya-karya rekamannya.

La Munai Records sendiri, sebelum menghadirkan kembali Ken Arok, telah pula mencetak ulang Harry Roesli and Philosophy Gang dalam format piringan hitam dan compact disc pada tahun sebelumnya, sembari record label ini merilis pula rilisan-rilisan terbaru dari band-band independen masa kini.

Rilisan La Munai Records

 

1
2
Penulis
Harlan Boer
Lahir 9 Mei 1977. Sekarang bekerja di sebuah digital advertising agency di Jakarta. Sempat jadi anak band, diantaranya keyboardist The Upstairs dan vokalis C’mon Lennon. Sempat jadi manager band Efek Rumah Kaca. Suka menulis, aneka formatnya . Masih suka dan sempat merilis rekaman karya musiknya yaitu Sakit Generik (2012) Jajan Rock (2013), Sentuhan Minimal (2013) dan Kopi Kaleng (2016)

Eksplor konten lain Pophariini

6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari

Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …

Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School

Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …