Resensi: Endah N Rhesa – Regenerate
Artist: Endah N Rhesa
Album: Regenerate
Label: Rei Project
Peringkat Indonesia: 7.5/10
Regenerate, penantian panjang yang terbayar
Dirilisnya Regenerate adalah pembuktian Endah N Rhesa bahwa sejatinya tugas utama musisi adalah membuat karya yang baik dan bisa menginspirasi.
Timbul kekuatiran dalam diri saya, apalagi yang bisa dikulik dari duo gitar dan bass ini. Sekian album sudah dibuat mereka, rasa-rasanya sudah semua jurus mereka telah keluarkan. Dari petikan lugas dan antemik “When You Love Someone”, kocokan ceria di “Liburan Indie” sampai liak-liuk “Silenced Island” yang gahar dan eksploratif, apalagi yang tersisa?
Namun ternyata rasa skeptis saya keliru. Di Regenerate, duo ini ternyata mengeluarkan jurus-jurus baru yang luput diterka sebelumnya. Saya mendengar seperti ada keterikatan yang kuat antara beat dan melodi. Semua instrumen, beat dan vokal terjalin mesra. Semua mengalin sesuai porsinya, tanpa ada yang ingin terdengar ‘ingin didepan’.
Di album ini pula, saya melihat kocokan-kocokan akustik mereduksi, tak ada lagi virtuoso-virtuoso akustik Endah, saya melihat ia amat begitu nyaman bermain gitar elektrik. Suara-suara petikan clean yang simpel namun mengena, dari telinga masuk ke memori saya, seperti “For a Minute” atau “I’m Good” atau balutan reggae di “Meet That Girl”, manis dan segernya ngalah-ngalahin rasa es kelapa di deket rumah.
Oiya, menyinggung gitar elektrik, pendekatan yang sangat kentara di album ini tentu saja adalah “Summertime I’m Missing You” yang jadi lagu favorit saya di album ini. Saya mendengar aksen gospel, blues dan soulnya yang penuh di sini. Lick-lick emosional Endah begitu menggetarkan, bulu kuduk sontak merinding ketika pertama kali mendengarkannya, perasaan serupa ketika saya mengingat pertama kali mendengarkan “St. Roch Blues” dari unit Americana asal New Orleans, Hurray for the Riff Raff yang punya dinamika yang serupa.
Overall, Regenerate benar-benar sukses membayar absennya Endah N Rhesa sekian tahun sejak seluas harapan. Kekangenan saya, terlebih fans mereka bisa terobati dengan mendengar album ini, baik sekadar sebagai soundtrack berkendara, dimainkan secara live di panggung-panggung bahkan sampai intens dinikmati pada saat tertentu.
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Lirik Lagu Chinese Food Om Bagus Hiasi Hari Raya Imlek
Apa persamaan antara Imlek dan musik? Menurut kami, keduanya sama-sama produk budaya—yang terus-menerus dirayakan dan Imlek 2025 atau 2576 Kongzili jatuh pada tanggal 29 Januari. Selain pergi beribadah, masyarakat juga merayakannya dengan berbagai bentuk. …
The Dare Rilis 369 Days dan Women Who Sailed The World di Layanan Streaming Musik
Setelah memutuskan rehat manggung, The Dare memberikan kejutan awal tahun lewat peluncuran album 369 Days dan Women Who Sailed The World via layanan streaming musik. Di mana sebelumnya dua album tersebut hanya bisa didengarkan melalui …