Resensi : Foolish Commander – The Undying Recital

Jan 7, 2019

Debut fusi musik yang menarik dari kota lumpia. 

Artist: Foolish Commander
Album: The Undying Recital
Label: Hills Collective
Peringkat Indonesia: 8/10

Tak dipungkiri, skena musik Semarang kini tengah bergairah, Thanks to Hills Collective, sebuah kolektif musik di kota ini yang pelan tapi pasti menelurkan nama-nama yang gawat, ada Tiad Hilm, Moe Hummid, Sade Susanto yang masuk album terbaik, dan yang terakhir ada Foolish Commander, trio berbahaya yang baru saja menelurkan album perdananya, The Undying Recital.

Awalnya saya tertipu ketika mengira trio ini adalah sebuah grup hip hop dan R&B biasa. Lagu pertama, “The Undying Recital” yang berdurasi unik, 4:20 jelas mendukung pernyataan itu, pada awalnya. Namun ketika menit kedua-masih di lagu yang sama-seperti ada perpindahan mood yang berbeda. Ada seuatu kemarahan meledak-ledak di sana, sangat menarik apalagi ini masih di track yang sama.

Lagu kedua, “The World is Already Chaotic and There’s You” meracau lebih jauh lagi, sebuah kemarahan yang tertata dengan cukup baik. Kemudian satu per satu lagu-lagu menyerang saya dengan suksesnya: “Paranoia” , “No Trace”, “Fandango”, Black Collar, “Fantasia Kicked In” dan diakhiri dengan baik oleh “Samsara” yang punya mood yang lain dari kumpulannya.

Oke hip hop memang terdengar seperti dasar dari semua kredo bermusik mereka. Namun The Undying Recital, menurut saya, adalah sebuah upaya pencapaian yang cukup baik trio ini dalam memperkenalkan bentuk fusi dari warna-warni yang kita kenal, trip / hip hop, R&B, rock alternatif, dan lainnya.

Jika saya tengah menyetir di jalan tol, mendengarkan album ini keras-keras dengan kecepatan 100 km/jam mungkin adalah kenikmatan yang amat sangat. Saya pun menunggu penampilan panggung mereka, apakah bisa sekonsisten rekamannya. Jika tidak, grup ini mungkin hanya untuk terlahir di studio.

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …