Resensi Oslo Ibrahim – The Lone Lovers
Artist: Oslo Ibrahim
Album: The Lone Lovers
Label: ORCA
Peringkat Indonesia: 7/10
Mini album yang gurih dari singer/songwriter/produser sekaligus gitaris yang menjanjikan dengan taburan soul/R&B dalam balutan musik pop catchy
Geliat genre soul/R&B independen lokal saat ini tengah berkembang menarik. Sebelumnya ada penyanyi R&B asal Jogja, Sade Susanto dengan album Checkpoint nya yang berhasil menjadi salah satu album terbaik 2018 versi Pop Hari Ini. Dan sekarang yang akan kita bahas adalah penyanyi muda pop soul/R&B Jakarta kelahiran Medan, Oslo Ibrahim yang baru merilis album mini The Lone Lovers yang cukup menarik di awal 2019 ini.
Oslo hadir melengkapi penyanyi solo pria pop soul/R&B di Indonesia generasi muda seperti Teddy Adhitya dan Kunto Aji. Uniknya, Oslo adalah identitas baru/reinkarnasi dari Rio Riezky yang sebelumnya telah malang melintang sebagai penyanyi/penulis lagu/gitaris yang telah merilis 5 singel sepanjang 2016-2018. Dan sebagai penyanyi sekaligus bergitar akustik sudah pasti pengaruh John Mayer sulit dilepaskan darinya.
Setelah ingin keluar dari zona nyaman dari musik pop akustik manis, Rio memutuskan banting stir. Mengubah gaya bermusik, menulis lagu berbahasa Inggris, mengganti penampilan dan citranya serta mengganti namanya menjadi Oslo Ibrahim dan merilis mini album The Lone Lovers di awal 2019 ini.
Keputusan ini sangat menarik mengingat menjamurnya John Mayer dengan kearifan lokal di dalam genre musik pop akustik di Indonesia. Padahal sebetulnya saat ini John Mayer sendiri sudah tidak terlalu akustik lagi. Seperti dalam album terakhir, The Search For Everything, John banyak bermain-main dengan musik R&B dan menghasilkan “Still Feel Like Your Man” serta “Moving On and Getting Over”.
Dan itu yang Oslo lakukan. Mengambil sisi R&B ala John Mayer ini. Dan mengeksekusinya menjadi singel perdana “Midnight Thought” yang bernuansa R&B dan dominan permainan gitar bluesy. Gurih sekali.
Album mini The Lone Lovers menjadi perkenalan manis untuk pendengarnya. Karena ia bertindak juga sebagai penulis lagu/produser dan mengisi sendiri sebagian besar instrumen bass dan kibor, termasuk gitar elektrik dan solo gitarnya. Album mini ini berisi 5 lagu pop yang mayoritas bernuansa soul R&B 70an dengan setuhan modern. Dari “Midnight Thought” dan “Rain on Her Parade” yang gurih dan joget-able. Lalu “Yes I’m the Man You’re Looking For” yang memiliki hook chorus yang enak. Lalu “You Don’t Have To Be Alone” yang gloomy dan mengawang-ngawang lengkap dengan solo gitar yang memuncak. Dan ditutup dengan “Dance The Night Away”. Lagu terakhir ini sangat mengingatkan pada penyanyi/gitaris/produser asal Inggris Tom Misch yang menghadirkan kembali musik dengan drum dan bassline ciamik yang beraroma disko 70an, dengan kocokan gitar clean, dan sempilan licks gitar bluesy dijamin akan mampu membuat siapapun bergoyang. Meriah!
Dengan semua komponen gurih di album mini ini sangat membuat penasaran bagaimana menjaga kadar kegurihan ini agar tetap asik di atas panggung. Membawa funkyness seorang Oslo yang ditampilkan album dan gurihnya lagu-lagu ke atas panggung itu adalah PR terbesarnya. Karena musik Oslo itu sangat bertumpu pada penampilannya live-nya.
Juga sangat menarik untuk menantikan perkembangan karir musikal Oslo Ibrahim ke depannya. Baik sebagai solois ataupun produser musik. Meskipun produksi album ini masih bisa lebih sempurna lagi, namun untuk langkah pertama sudah terlihat menjanjikan. Dan untuk album penuh (kalau memang akan ada), menarik untuk tahu apa yang akan dia sampaikan di album penuhnya nanti.
Yang jelas melalui mini album The Lone Lovers, dan singel “Midnight Thoughts” yang manis membuktikan kalau Oslo memiliki potensi besar. Dan bila bicara skala Asia Tenggara, mungkin Oslo ke depannya akan bisa bermain di arena yang sama dengan dengan penyanyi pria muda soul/R&B Thailand yang saat ini tengah naik daun, Phum Viphurit.
____
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …