Resensi: Zigi Zaga – Psycho Mob

Jul 8, 2019

Artist: Zigi Zaga
Album: Psycho Mob
Label: ZZ Records
Peringkat Indonesia: 7.5 / 10

Eka Annash mendefinisikan cara bersenang-senang yang serius di luar The Brandals.

Psycho Mob adalah bukti seorang Eka Annash yang ternyata punya energi berlebih yang bisa dimuntahkan di luar bandnya Brandals. Bersama Zigi Zaga, Eka mendefinisikan cara bersenang-senang yang akhirnya menjadi serius.

Zigi Zaga melakukan apa yang band baru lakukan: berangkat dari gig gratisan di sana sini membawakan lagu sendiri sampai akhirnya punya niatan serius untuk merekam dan memproduksi CD rekaman album ini, itu butuh niat yang serius untuk sebuah band ‘proyekan’ yang mungkin arah kariernya belum bisa ditebak.

Menyimak Psycho Mob, saya langsung terbayang dengan suasana panggung yang gelap dan berasap. DJ selesai memutar lagu dan kuartet Zigi Zaga dengan busana hitam-hitam naik ke atas panggung yang tanpa babibu langsung mengentak dengan raungan hgiutar power chord dengan musiknya yang straight forward punk/rock.

Vokalis Rika mengerang-erang di sepanjang, mengingatkan saya akan Siouxie Sioux atau Poly Styrene (X-Ray Spex) yang meledak-ledak. Sementara gaya bass Eka yang sangat lurus dan bertenaga sangat mengesankan. Adrenalin saya terpacu tiap kali saya memutar lagu-lagu Zigi Zaga. Perasaan serupa timbul ketika saya memutar Black Rebel Motorcycle Club atau Dandy Warhols.

Menyimak utuh album ini, saya berpikir bahwa mereka layak untuk disandingkan dengan band-band sejenis yang memainkan musik beradrenalin tinggi sejenis seperti yang telah marak di perpanggungan kita sekarang ini. Bagaimana tidak? Mendengar “I Got a Feeling” yang menurut saya seperti membayangkan bila Buddy Holly ditunggangi The Pistols, gagasannya saja sudah menarik!

Menariknya, di luar lagu-lagu ‘rock langsung’, mereka menyisakan lagu yang punya beat yang asik seperti “Revolt” dan “Summer of Youth” Sebuah lagu yang punya kans akan saya putarkan di DJ dalam sesi lagu-lagu rock, sangat mungkin bisa bersanding dengan Yeah Yeah Yeahs atau nomor-nomor bedroom pop/rock terkini.

Saya berharap mereka punya jadwal manggung yang padat, jadi saya bisa berharap melihat aksi panggung mereka setiap saat. Jika penerimaan yang kurang akan band ini mungkin dikarenakan kendala bahasa, tak jadi soal sepanjang mereka menunjukkan showmanship dan aksi panggung yang menawan.

_____

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Nuansa Musik 80-an Hiasi Single Baru Tiara Andini Berjudul Kupu-Kupu

Berselang satu bulan dari perilisan album mini hasil kolaborasi bersama Arsy Widianto, solois Tiara Andini kembali lagi dengan single baru bertajuk “Kupu-Kupu” hari Kamis (18/04).   Jika beberapa single yang sebelumnya kerap mengadaptasi gaya …

Kahitna Mengenang Satu Tahun Kepergian Carlo Saba dengan Sejauh Dua Dunia

Tak terasa sudah setahun kepergian Carlo Saba. Kahitna akhirnya kembali merilis single anyar berjudul “Sejauh Dua Benua” hari Jumat (19/04) sebagai bentuk penghargaan dan tanda kasih untuk mendiang sang sahabat.   Yovie Widianto mengatakan …