RL KLAV Lantunkan Makna Waktu

Mar 28, 2022

Menuju perilisan album perdana yang dijadwalkan rilis pada bulan Mei mendatang, duo Rizkia Larasati (RL) dan Keisha Aita (KLAV) yang tergabung dalam duo RL KLAV resmi merilis sebuah single terbaru berjudul “Another…”.

Dua sahabat yang sudah berteman sejak duduk di bangku SMA ini melanjutkan perjalanan bermusiknya bersama setelah dalam beberapa waktu ke belakang, konsisten menghadirkan nomor-nomor tunggal seperti “Rainbow”, “Thankful” dan “Crayon Eyes” yang juga menampilkan Matter Mos sebagai kolaborator.

Rentang waktunya cukup panjang sejak “Crayon Eyes” hingga “Another…”, yakni memakan waktu 1,5 tahun. Terselip sebuah cerita bahwa dalam single terbarunya ini RL KLAV mengangkat sebuah tema seputar waktu, yang mana juga masih mempunyai benang merah dari tema-tema sebelumnya seperti isu psikologis, sosial hingga pendewasaan.

“Bagaimana terkadang kita sebagai manusia hanya bisa berserah untuk kedamaian diri”, tulis keduanya dalam rilisan pers.

Tidak hanya dirilis dalam format digitalnya, “Another…” juga turut hadir dalam balutan format video musik yang disutradarai oleh Senry Alvin serta diproduser oleh Barde Production.

 

Mengenai album mendatang, bulan Oktober lalu KLAV sempat bercerita kepada Pophariini mengenai ragam karakter musik yang akan dihidangkan serta kisi-kisi kolaborasi di dalamnya.

“Secara karakter musik lebih diverse, bisa ada satu yang dark R&B/hip hop-ish, yang satu dreamy ambient orchestra. So far ada dua kolaborator, yang satu co-producer, yang satu rapper”, tuturnya.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."

Eksplor konten lain Pophariini

Setelah 7 Tahun, Risky Summerbee & The Honeythief Kembali Rilis Karya Anyar

Setelah beristirahat 7 tahun, Risky Summerbee & The Honeythief asal Jogja akhirnya resmi kembali lewat single anyar bertajuk “Perennial” hari Minggu (21/04). Lagu ini merupakan karya pembuka untuk album mini terbaru yang mereka jadwalkan …

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang