Rekomendasi: Romantic Echoes – Gaung Romantis
Terkadang menyimak karya musisi tak sepenuhnya bisa memenuhi hasrat dan kemauan dari pendengarnya. Kita juga jangan lupa bahwa pada hakikatnya, musisi adalah mahluk yang misterius, karyanya kadang tak bisa ditebak. Itu mengapa sebuah album yang kompleks bisa dengan mudah dicerna, namun sebaliknya tidak sedikit rekaman-rekaman yang sederhana menjadi sangat mudah ditebak. Dalam kasus ini, Gaung Romantis dari Romantic Echoes, sama sekali tidak, atau belum, bisa ditebak pesan apa yang disampaikan.
Selepas Persembahan Dari Masa Lalu, album debut yang menjadi salah satu Album Terbaik Pophariini 2020 lalu, kita tentu menunggu, manuver-manuver cantik apa yang dikeluarkan oleh musisi asal Medan ini. “Menutup Mata Untuk Melihat Dunia”, single 2020 pertama yang dilepasnya setelah Persembahan, sempat menjadi petunjuk bahwa album kedua yang akan dilepasnya mungkin tidak akan jauh-jauh dari debutnya. Melodi yang romantis, lirik-lirik balada yang memang jadi ciri khasnya. Disusul “Amarah” yang keluar di tahun 2021. Apakah ‘Kereta Romantis’ masih akan berangkat dengan arah yang sama?
Namun semua buyar ketika “I’m Down” dirilis. Sebuah nomor soul berbahasa Inggris yang dinyanyikannya bersama Pamungkas. Satu juta lebih orang telah mendengar lagu ini tak lama setelah dirilis sampai kemudian muncul Gaung Romantis, sebuah mini album dimana lagu itu juga “Amarah” disematkan.
Nuansa-nuansa baru muncul di mini album berisi 6 lagu ini. Dari “Celaka” yang masih mengimbuhkan balada namun dengan arsiran balada 80-an yang kentara. “Hymne” yang malah lebih modern, baik dari notasi dan aransemen. Lagu terakhir “Malam Itu Adalah Malam Dimana Saya Dibunuh Oleh Keindahan” pun, di balik aransemen – bak soundtrack sebuah film – yang baik, namun masih menyisakan tanda tanya. Mau bawa ke puncak manakah gaung romantis ini? Ke Himalaya kah? Ke Jayawijaya kah atau mungkin hanya jalan-jalan sepi di sekitaran Bintaro di waktu malam, di mana keindahan sehari-hari ada? Hmm entahlah.
Balik lagi, tak ada yang bisa diharapkan banyak dari sebuah mini album. Ini hanyalah secuil petunjuk yang kadang masih sulit untuk ditebak. Terlalu banyak hal yang bisa mengaburkan tujuan dan asumsi. Seperti ketika “Alright” single barunya bersama Pamungkas dirilis. Gocekan baru apalagi ini?
Sebaiknya yang perlu kita lakukan hanyalah menunggu saja dengan sabar, apakah manuver-manuver cantik yang dilakukan Romantic Echoes sampai album penuh keduanya keluar. Di situlah kita bisa memetakan bagaimana bab dari Gaung Romantis ini selanjutnya.
____
Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …
CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI
Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya. CARAKA merupakan band …