“Routine” Pameran Solo Rukmunal Hakim di Bandung
Rukmunal Hakim mulai membuat karya seni (ilustrasi) saat berusia 25 tahun. Tanpa pendidikan formal dalam seni, Hakim terjun menjadi seniman dan ilustrator purna waktu. Pameran pertamanya berlangsung di “Singapore Tattoo Exhibition” pada tahun 2010. Unsur-unsur tatto yang selalu ada pada karyanya berasal dari pengalaman masa kecil ketika ia tinggal di Kalimantan. Selain itu Hakim juga memperolah banyak pengaruh dari seniman art nouveau Alphonse Mucha dan Gustav Klimt dalam pembentukan gaya visual.
Sebagai ilustrator profesional membuat karya seni pribadi adalah bentuk lain dari aplikasi ide kerja Hakim. Maka itu dalam pameran ini, Hakim mencoba menunjukkan sisi pribadinya, terutama pada periode awal karir seninya. Pameran tunggalnya yang berjudul Routine ini akan diselenggarakan pada tanggal 23 September di At World’s End Gallery pada pukul 4 sore. Sedangkan pada tanggal 25 Septermber akan ada sesi live drawing perfomance pada pukul 1 siang.
World’s End sendiri adalah galeri seni kontemporer di Bandung yang berdiri sejak 2016 dan berbasis di Asia Tenggara. Misinya adalah memberi dukungan, mempromosikan serta merayakan kegiatan seniman dan komunitasnya. Dari yang telah mapan hingga yang bersifat eksperimental, dari yang populer hingga menyentuh ceruk pasar, dan mencakup komunitas global hingga lokal.
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Ecang Live Production Indonesia: Panggung Musik Indonesia Harus Mulai Mengedepankan Safety
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pophariini masih banyak menghadiri dan meliput berbagai festival musik di sepanjang tahun ini. Dari sekian banyak pergelaran yang kami datangi, ada satu kesamaan yang disadari yaitu kehadiran Live Production Indonesia. Live …
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …