Ruang Waktu, Hasil 7 Tahun Pertikaian Angsa & Serigala
Album kedua memang momok bagi (hampir) semua band. Zona nyaman yang dialami band akibat manisnya ninabobo album pertama membuat banyak band terlena, akibatnya malas berkarya, tak banyak band yang bisa keluar dari jerat ini. Hanya sedikit diantaranya, termasuk salah satunya Angsa & Serigala.
Unit indie rock asal Bandung ini baru saja merilis album keduanya, sebuah album hasil penantian 7 tahun, waktu yang tak pendek. Banyak yang terjadi selama itu, ketidakcocokan antar personil atau yang boleh kami sebut ‘pertikaian’ antara Angsa & Serigala yang berakibat gonta-ganti personil. Cerita klasik!
Juga, selama itu pula, mereka sibuk dengan ramu-meramu ide, bereksperimenm tentunya dengan tujuan menawarkan sesuatu yang lebih segar tanpa menghilangkan jati diri mereka, dari musik termasuk lirik bahasa Indonesia yang kerap dipakainya.
Ada 10 lagu di album ini, kesemuanya mengangkat peristiwa di dunia sekitar dan masih
relevan dengan kondisi pada saat ini, seperti tentang love affairs di era digital dalam lagu “Biru”, penebaran kebencian di “Untuk Sama” dan bullying pada lagu “Ruang Waktu”.
Semua lagu di album kedua Angsa & Serigala ini ditulis oleh Hendra Arazzi dan Esa Prakasa, dengan produser musik Esa Prakasa dan Canggar Krisnatry. Sebuah album yang diyakini mereka padat dan bernas ini dirilis oleh oleh Beruang Records dan Demajors Independent Music Industry (DIMI).
Album baru sudah rampung, tugas baru menanti Anga & Serigala: Bagaimana mempertanggungjawabkan album ini di depan banyak orang secara live. Kita tunggu saja di panggung-panggung mereka.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota
Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …
5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac
Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …