Ruang Waktu, Hasil 7 Tahun Pertikaian Angsa & Serigala

Aug 23, 2018

Album kedua memang momok bagi (hampir) semua band. Zona nyaman yang dialami band akibat manisnya ninabobo album pertama membuat banyak band terlena, akibatnya malas berkarya, tak banyak band yang bisa keluar dari jerat ini. Hanya sedikit diantaranya, termasuk salah satunya Angsa & Serigala.

Unit indie rock asal Bandung ini baru saja merilis album keduanya, sebuah album hasil penantian 7 tahun, waktu yang tak pendek. Banyak yang terjadi selama itu, ketidakcocokan antar personil atau yang boleh kami sebut ‘pertikaian’ antara Angsa & Serigala yang berakibat gonta-ganti personil. Cerita klasik!

Album Ruang Waktu.

Juga, selama itu pula, mereka sibuk dengan ramu-meramu ide, bereksperimenm tentunya dengan tujuan menawarkan sesuatu yang lebih segar tanpa menghilangkan jati diri mereka, dari musik termasuk lirik bahasa Indonesia yang kerap dipakainya.

Ada 10 lagu di album ini, kesemuanya mengangkat peristiwa di dunia sekitar dan masih
relevan dengan kondisi pada saat ini, seperti tentang love affairs di era digital dalam lagu “Biru”, penebaran kebencian di “Untuk Sama” dan bullying pada lagu “Ruang Waktu”.

Semua lagu di album kedua Angsa & Serigala ini ditulis oleh Hendra Arazzi dan Esa Prakasa, dengan produser musik Esa Prakasa dan Canggar Krisnatry. Sebuah album yang diyakini mereka padat dan bernas ini dirilis oleh oleh Beruang Records dan Demajors Independent Music Industry (DIMI).

Album baru sudah rampung, tugas baru menanti Anga & Serigala: Bagaimana mempertanggungjawabkan album ini di depan banyak orang secara live. Kita tunggu saja di panggung-panggung mereka.

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang

5 Musisi yang Wajib Ditonton di Hammersonic Festival 2024

Festival tahunan yang selalu dinanti para pecinta musik keras sudah di depan mata. Jika 2023 lalu berhasil menghadirkan nama-nama internasional seperti Slipknot, Watain, dan Black Flag, Hammersonic Festival kali ini masih punya amunisi untuk …