Salihara Jazz Buzz Akhiri Empat Rangkaian Acara

Hari Minggu (22/05) lalu, gelaran Salihara Jazz Buzz resmi mengakhiri rangkaiannya di tahun ini. Masih berlangsung secara virtual, total ada empat rangkaian yang mereka hadirkan sejak tanggal 13 Mei hinggal 22 Mei, membawa empat penampilan spesial di tiap episodenya.
Tayang melalui kanal YouTube Komunitas Salihara, empat nama masing-masing tampil dengan penampilan terbaiknya.
Sebagai penampil pembuka di tanggal 13 Mei, hadir Aryo Adhianto dengan Project (U)Snake, singkatan dari Unit of Self-Organizing Animal in Kota Entanglement. Di malam tersebut, Aryo ditemani oleh beberapa nama seperti Arief July Andra (bas), Filipus Cahyadi (drum), Gerinov Medaimanto (saksofon) dan Trinanda Wibisono (kibor). Mereka membawakan tujuh nomor dalam set sepanjang empat puluh menit.

Aryo Adhianto. / Dok: Salihara Jazz Buzz.
Mengenai Aryo sendiri, dirinya adalah seorang komposer serta produser musik elektronik yang juga sempat terlibat dalam program GAUNG: the 21st Century Global Music Education di tahun 2009 silam.
Berlanjut ke tanggal 15 Mei, giliran Fascinating Rhythm, sebuah unit jazz kontemporer yang membawakan berbagai macam warna musik mulai dari Samba, Choro, Bikutsi, hingga Cuban yang beranggotakan Noah Revevalin (piano), Jonathan Prawira (klarinet), Hafiz Aga (bas) dan Yosua Sondakh (gitar).

Fascinating Rhythm. / Dok: Salihara Jazz Buzz.
Penampil ketiga adalah Agam Hamzah Project yang secara spesial hadir dengan satu lagi proyek bermusiknya. Sang musisi membawa penampilan dengan konsep musik fusion, menggabungkan beberapa pakem menjadi sebuah karya musik yang utuh.

Agam Hamzah Project. / Dok: Salihara Jazz Buzz.
Sebagai penutup, hadir kolaborasi antara Sandrums (proyek eksperimental Sandy Winarta) dengan Sri Hanuraga yang belakangan ini juga kerap hadir dalam kolaborasi bersama deretan musisi-musisi pop.

Sandy Winarta dengan Sri Hanuraga. / Dok: Salihara Jazz Buzz.
Empat penampilan dari Salihara Jazz Buzz masih bisa disaksikan kembali melalui kanal YouTube Komunitas Salihara Arts Center.
Seluruh foto oleh Witjak Widhi Cahya.

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Jiwe The Kick: Bukan dari Jogja, Kami Selalu Mengenalkan Diri Band Kotagede
Rintik hujan mengguyur kawasan selatan Yogyakarta. Di antara deretan pertokoan, gang-gang kecil, dan bangunan tua, warga sibuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, para pedagang menawarkan beragam hasil bumi, rempah-rempah, hingga jajanan tradisional yang menggugah selera. Sementara …
Lagu Ramadhan Tiba Buktikan Kelanggengan hingga Hari Ini
Setiap bulan suci tiba, ada satu lagu yang hampir selalu berkumandang dari berbagai penjuru, mulai dari televisi, radio, pusat perbelanjaan, hingga media sosial. Lagu tersebut adalah “Ramadhan Tiba” yang dinyanyikan oleh Opick. Lagu ini …