“Sang Putra Fajar”: Debut Solo Vicky Mono
Tentu saja, selain dengan kabar hengkangnya Daniel Mardhany dari Deadsquad, nama Vicky Mono pun belakangan ini juga diisukan hengkang dari Burgerkill. Panas, memang. Namun, kali ini kami belum akan membahas mengenai isu tersebut.
Yang akan kami bahas adalah, di hari Minggu (29/08) lalu Vicky baru saja melepas sebuah lagu dari debutnya sebagai solois yang bertajuk “Sang Putra Fajar”. Lagu tersebut dilepas oleh Vicky sebagai sebuah penghormatan untuk Ir. Soekarno, yang juga nampaknya hadir bertepatan dalam euforia bulan kemerdekaan Indonesia.
View this post on Instagram
Sesuai dengan judulnya, Vicky menceritakan sosok seorang Ir. Soekarno melalui lagu debutnya ini. Juga bagaimana “Sang Putra Fajar” akan menjadi soundtrack dari Bung Karno Series: Besok atau Tidak Sama Sekali.
“Secara keseluruhan, debut single ini mencerminkan tentang keteduhan dan keteguhan Sang Putra Fajar, hingga perjuangannya telah sampai pada titik akhir. Ia mulai dilupakan dan kenangan saat kejayaan mulai hilang tergerus zaman”, tulis Vicky.
Walaupun titelnya adalah proyek solo, namun Vicky turut ditemani oleh nama-nama musisi lainnya yang tergabung dalam sebuah kolektif bernama Suarahgaloka Musik. Kolektif tersebut berisikan nama-nama yang tidak asing lagi di Bandung seperti Harry Koi (Under The Big Bright Yellow Sun, Trou, Balaruna), Ibrahim Adi (Pohaci Studio, Flukeminimix), Raden Hilman, Aria Ardikoesoema, Irwan Darmawan dan Irvan Rizky Ramdani (21 Gamelan).
“Lagu ini bukan hanya berbicara tentang kelahiran, tapi lagu ini pun bisa menjadi sebagai pengingat bagi diri kita sendiri”, tambah Vicky.
Dari detik pertama sejak lagu ini dimulai, nuansa waditra alias Karawitan Sunda langsung menyambut telinga dengan halus, berdampingan dengan warna alternative/rock yang menyusul tidak lama. Juga muncul sebuah potongan pidato dari Ir. Soekarno yang seakan menjembatani perubahan nuansa tersebut.
Mengingat bahwa juga ada kehadiran dua personel dari unit post-rock UTBBYS dan Flukeminimix, maka sebenarnya menjadi sebuah kejutan yang menyenangkan ketika terasa nuansa post-rock di tengah lagu, namun dengan tambahan vokal khas Vicky Mono.
Format video musik dari “Sang Putra Fajar” pun juga sudah bisa disaksikan melalui kanal YouTubenya.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Maxi Single Mekar Seribu Runtun Jadi Momen Kembali CJ1000
Band yang menamakan genre musik mereka heavy rock ugal, CJ1000 akhirnya kembali berkarya lewat perilisan maxi single Mekar Seribu Runtun berisi dua lagu “Mekar Seribu Runtun” dan “Tangga Semesta II” (15/01). CJ1000 …
Lalahuta Ungkap Cinta yang Terpendam Lewat Single Pintu Rahasia
Lalahuta membuka tahun yang baru lewat perilisan single “Pintu Rahasia” (15/01). Single ini mengangkat sisi kerahasiaan dari kisah cinta dengan menyentuh tema kejujuran dan perasaan mendalam yang sulit untuk diungkapkan. Berdurasi sekitar …