Satu Per Empat Kembali Tengok Masa SMA Mereka
Ada ragam cerita yang dibawa oleh kuartet Satu Per Empat di sisa setengah tahun 2021 ini.
Rangkaiannya dimulai di bulan Agustus lalu, ketika mereka melepas nomor tunggal bertajuk “Memoir of Bill Lee” beserta dengan sebuah format video animasi. Setelahnya, cerita berlanjut dengan bergabungnya mereka dalam gerbong label rekaman Berita Angkasa, berbarengan juga dengan masuknya Anda Perdana di label tersebut.
Bersama Berita Angkasa, baru-baru ini sebuah mini dokumenter, Bildungsroman dihadirkan. Memuat cerita seputar perjalanan mereka sejak awal terbentuk sejak sepuluh tahun lalu, yang mana ceritanya akan berlanjut ke berita utama kali ini.
Hari Jumat (26/11) lalu, Satu Per Empat memutuskan untuk kembali ke masa SMA mereka dengan menghadirkan “Blom 3x”, sebuah nomor yang sudah mereka ciptakan di momen bangku sekolah.
Memang, kuartet yang dihuni oleh Audi Adrianto (gitar), Bismo Triastirtoaji (vokal), Levi Stanley (drum) dan Rigaskara (bas) ini sudah bertemu satu sama lain sejak belia, hingga akhirnya memutuskan untuk melanjutkan proyek mereka tersebut hingga sampai saat ini setelah sempat melalui masa vakum.
Dalam beberapa waktu ke depan, Satu Per Empat akan melepas beberapa nomor lainnya sebagai rangkaian perjalanan menuju EP mereka selanjutnya, juga sebagai sebuah pengarsipan dari nomor-nomor mereka di masa tersebut.
“Lagu-lagu yang punya nilai sentimentil dan historis buat Satu Per Empat belum pernah terdokumentasi dan direkam secara baik untuk arsip dan butuh aktivasi sebagai jembatan ke album kedua”, jelas Audi Adrianto.
Bisa dibilang, bahwa “Blom 3x” menjadi sebuah bukti embrio dari perjalanan ragam lirik-lirik penuh ketegasan penuh makna yang dihadirkan dalam album penuh mereka, Pasca Falasi.
Mengenai musik pun, juga kembali menjadi sebuah pembuktian bahwa Satu Per Empat sudah menelan semua inspirasi alternative rock era 90an dengan penuh percaya diri di usia belia tersebut.
“Ternyata masih saja relevan konteksnya sampai saat ini. Karena, nengok ke belakang sebenarnya lagunya bukan tanpa makna, jelas dari lirik harusnya cukup sederhana ditangkap tujuannya. Khas kepongahan remaja umur 18-an. Penuh dengan slogan kaleng-kaleng, syair pamflet, perspektifnya cukup fatalistik,” tutup Bismo.
Simak “Blom 3x” di berbagai layanan streaming musik.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Lirik Lagu Empati Tamako TTATW tentang Mencari Ketenangan dan Kedamaian
Penggemar The Trees and The Wild sempat dibuat deg-degan sama unggahan Remedy Waloni di Instagram Story awal November lalu. Unggahan tersebut berisi tanggapan Remedy untuk pengikut yang menanyakan tentang kemungkinan kembalinya TTATW. …