Sedikit Cerita dari Menyaksikan Sal Priadi dalam Tur Zuzuzaza di Yogyakarta

Oct 1, 2024

Sal Priadi menjalani tur Zuzuzaza di sejumlah kota sejak akhir Agustus 2024. Jakarta menjadi kota pertama, disusul Bali, Bandung, Malang, dan yang terakhir di Indonesia untuk tur ini adalah Yogyakarta. Kemudian pertengahan Oktober nanti penggemar di Kuala Lumpur juga mendapat bagian.

Bukan sekadar pertunjukan musik, jika melihat jadwal via website resmi, Sal menyiapkan waktu 2 hari di setiap kota kunjungan untuk mengadakan Extrakurikuler di Pipi dan Duh Gusti Ada Orkes, namun Pophariini hanya menghadiri konser yang berlangsung hari Minggu (29/09) di Sportorium, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

 

Sportorium, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta / Dok. Pohan

 

Saat tiba di UMY sekitar pukul 18.00 WIB lewat, tampak para calon penonton sedang mengantre untuk masuk ke ruang pertunjukan. Sementara itu, Pophariini berkesempatan masuk ke belakang panggung dan melihat bagaimana detik-detik suasana menjelang konser Sal dimulai pukul 19.00 WIB.

 

Ruang Rias Sal Berhati di belakang panggung tur Zuzuzaza Yogyakarta / Dok. Pohan

 

Sal Priadi dan band tengah berfoto di pelataran Ruang Rias / Dok. Pohan

 

Fokus utama menjalani tur yang bernama sama dengan lagu yang ada di album terbaru ini pastinya ajang bagi Sal untuk membawakan lagu-lagu MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS secara langsung bersama band pengiring yang diisi Eka Daniel (drum), Bayu Rusady (bas), Andri (keys, playback engineer), Eko Sakti (gitar akustik), Ivan J (gitar elektrik), serta backing vocal Natania Karin dan Syanindita Prameswari.

Ruangan panggung malam itu dihiasi bola berwarna merah, hijau, orange, dan biru. Terdapat layar di kiri dan kanan panggung, yang mana setiap kali lagu dinyanyikan muncul teks lirik untuk membantu penonton yang tak hafal.

 

Layar kiri panggung Sal Priadi saat lagu “Di mana alamatmu sekarang” berkumandang / Dok. Pohan

 

Lagu-lagu dari album MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS yang masuk ke daftar sebut saja “Lewat sudah pukul dua, makin banyak bicara kita”, “Hi, selamat pagiii”, “Episode”, “Kita usahakan rumah itu”, “Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu”, “Foto kita blur”, “Yasudah”, dan “Zuzuzaza”.

“Lagu ini sebenarnya tentang menciptakan bunyian ngasal. Lagi sedih, selalu percaya kita selalu punya musik dalam diri kita untuk berdiri lagi,” kata Sal Priadi sebelum membawakan “Zuzuzaza”.

Sal juga sempat mengulang Memomemoria di tur ini, masih dengan imbauan tidak boleh merekam apa pun selama pertunjukan berlangsung, yang memang sudah dilakukan sejak hari itu.

Jujur saja, momen ini masih lumayan membingungkan karena mata tak diajak hanya fokus pada satu tontonan. Sal berada di sisi panggung yang kanan, penari di sisi panggung yang kiri, dan tengah diisi adegan-adegan.

Tak jarang penonton ikut bernyanyi di sepanjang set malam itu hingga konser secara keseluruhan ditutup nomor “Gala bunga matahari” dan “I’d like to watch you sleeping”.

 

Penonton baris depan konser Sal Priadi dalam Tur Zuzuzaza / Dok. Pohan

 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Eksplor konten lain Pophariini

Jesse Asa Asal Tuban Menemukan True Soul di Single Perdana Take Me Back

Ingin mengajak kembali ke masa kecil, Jesse Asa, penyanyi dan penulis lagu asal Kota Tuban, Jawa Timur meluncurkan single perdana “Take Me Back” hari Jumat (27/09).     Kembali ke masa kecil yang dimaksud …

Oslo Ibrahim – Head Head Head

Oslo Ibrahim di dalam album terbarunya, Head Head Head, kekurangan satu hal penting yang membuat musisi menonjol yaitu, identitas diri yang kuat.