Selang Sebelas Tahun, Bangkutaman Lepas Album Ketiga

Sep 14, 2021

Sebelas tahun, adalah waktu yang dibutuhkan bagi Bangkutaman untuk kembali melepas sebuah album terbarunya.

Andai masih ingat, kehadiran album kedua mereka, Ode Buat Kota di tahun 2010 lalu sempat menjadi buah perbincangan pada masanya. Bahkan, majalah Rolling Stone Indonesia menobatkan Ode Buat Kota dalam posisi pertama dari 20 Album Terbaik 2010 versi mereka, berdampingan dengan album lainnya seperti Still Alive and Well (The Flowers), Album Vakansi (White Shoes & Couples Company) dan Kirana (Andien).

Selang sebelas tahun setelah Ode Buat Kota, Bangkutaman menghadirkan album ketiga mereka, Dinamika. Hadir di bawah payung La Munai Records, sebenarnya rangkaian kehadiran sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu.

Rangkaian ditandai dengan beberapa nomor tunggal seperti “Dinamika”, “Badai”, dan yang paling terbaru di tahun 2021, “Tabib”. Kejutan dihadirkan oleh sang trio, bahwa tiga nomor tersebut sama sekali tidak termasuk dalam deretan nomor dari album ketiganya ini.

 

Dinamika adalah sebuah pembuktian bahwa band ini masih ada dan masih bisa dan mampu berkarya, di tengah cobaan yang dihadapinya”, sambut Wahyu Acum. Dinamika juga menjadi kali pertama bagi Bangkutaman untuk melepas album setelah ditinggal dua personel awal mereka, Irwin Ardy dan Dedyk Eryanto.

Mulai digarap sejak tahun 2019 lalu, Bangkutaman turut dibantu oleh Pandji Adhi Dharma dari bangku produser dan Dharmo Soedirman selaku pengarah musik di sesi rekamannya. Juga hadir beberapa nama musisi lainnya dalam perjalanannya. Mulai dari Indra Perkasa (Tomorrow People Ensemble), Widi Puradiredja (MALIQ & D’Essentials) dan Agustinus Panji Mardhika (Efek Rumah Kaca).

“Semua hal mengalami dinamikanya, semacam ada kebahagiaan dan kesedihan di satu ruang, gelap dan terang, hitam putih, abu-abu dan warna-warni, semua di satu ruang, satu lingkaran”, tutup Wahyu Acum.

Selain dalam format digitalnya yang tersedia khusus melalui The Store Front, Dinamika juga turut hadir dalam format kaset pitanya yang juga sebagai awalan dari LKK (La Munai Kaset Klab), program kaset yang diinisiasi oleh La Munai Records dan Les Siebon.


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] album terbaik nomor satu versi majalah Rolling Stones Indonesia pada tahunnya. Menariknya di album Dinamika ini dengan masih mengusung musik retro folk rock, Bangkutaman terlihat tidak kehabisan bahan bakar […]

Eksplor konten lain Pophariini

Kaleidospop Musik Indonesia 2024 Versi Pophariini

Panggung musik dengan berbagai konsep pertunjukan, baik yang intim, festival besar, hingga konser tunggal masih bertebaran di tahun ini. Saking banyaknya pilihan, yang mana kedua tangan tak selalu bisa menggapai, terpaksa ada yang terlewatkan. …

5 Kru Musisi Indonesia Pilihan Pophariini 2024

Sepertinya harga mati peran orang-orang di balik panggung yang menjadi salah satu faktor penting aksi para musisi dalam sebuah pertunjukan. Jika penonton yang paham menemukan kepuasan karena sound mereka terdengar bagus, percayalah bahwa soundman, …