Setelah 50 Tahun, Dara Puspita Reuni di Synchronize
Synchronize Festival tahun ini mencatat ada banyak momen penting yang sayang dilupakan. Salah satunya adalah bergabungnya kembali legenda musik Indonesia, Dara Puspita di panggung khusus bertajuk “Spirit of Dara Puspita Bersama Fleur!” yang disiapkan oleh festival ini.
Sekadar informasi, Dara Puspita adalah salah satu band rock n roll awal yang ada di peta musik tanah air. Berasal dari Surabaya, band yang beranggotakan beranggotakan Titiek Adji Rachman (gitar melodi), Lies Soetisnowati Adji Rachman (bas), Susy Nander (drum), dan Ani Kusuma (gitar pengiring) serta Titik Hamzah (bas) yang masuk menggantikan Lies.
Untuk mengundang band yang sudah 52 tahun terpisah ini bukan perkara mudah. Faktor geografis menjadi salah satu kendala utama. Seperti kita tahu, setelah tahun 1972, para personel band ini terpisah dan menjalani kehidupannya masing-masing. Titiek Hamzah menetap di Jakarta, Susi Nander di Sidoarjo, sementara Titiek AR dan Lies AR tinggal di Belanda. Ini yang membuat penampilan spesial mereka di Synchronize Festival kemarin sangat berkesan.
Sebelum Dara Puspita, panggung spesial ini dibuka penampilan Fleur! berkolaborasi dengan trio MMS yang terdiri dari Mar Galo (Jirapah), Aprimela “Mela” Prawidyanti dan Aprilia “Sari” Apsari (White Shoes and the Couples Company). Mereka tampil membawakan “A Go Go,” dan “Burung Kakatua.”
Sekadar informasi, Fleur! sendiri dulunya bernama Flower Girl, band yang khusus dibentuk untuk membawakan lagu-lagu Dara Puspita dan dimainkan pada saat tur ke Eropa.
Tuntas membawakan dua lagu, giliran Nonaria, trio pop perempuan yang membawakan lagu ciptaan Titiek Puspa yang dipopulerkan Dara Puspita, “Soal Asmara.”
Penghormatan terhadap Dara Puspita berlanjut dengan tampilnya The Dare, band perempuan asal Lombok. Mereka menggeber satu lagu bertajuk “Pip Pip Yeah”.
Malam itu Dara Puspita hadir dengan formasi lengkap: Titiek Hamzah (vokal, bass), Titiek AR (gitar), Lies AR (gitar) dan Susy Nander (drum) membawakan lagu-lagu hit seperti “Surabaya”, “Mari Mari,” “Hey Kasih,” “Pantai Pattaya.” Ada momen unik yakni sebelum membawakan lagu “Pesta Pak Lurah,” Dara Puspita sedikit memainkan potongan lagu Led Zeppelin, “Whole Lotta Love.”
Penampilan musisi legenda ditutup dengan lagu “Na Na Hey Hey Kiss Him Goodbye” dari grup band Steam. Dan sesaat sebelum turun panggung, Titiek Hamzah menyanyikan potongan “Padamu Negeri.”
Panggung “Spirit of Dara Puspita Bersama Fleur!” adalah salah satu momen berharga yang pernah terjadi dalam festival musik tanah air. Salut buat team Synchronize yang sudah mengumpulkan ‘oma oma rock’ ini setelah sekian lama.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Catatan dari Trendy Taipei, Melihat Pesona Indonesia dari Konferensi Musik Asia di Taiwan
Tiga tahun ini pula saya melihat kancah musik Indonesia dari lensa yang berbeda: sebagai primadona yang bikin penasaran se-Asia.
5 Musisi Indonesia Favorit Sri Hanuraga
Festival Jazz Gunung Ijen berlangsung hari Sabtu, 17 Agustus 2024 di Taman Terakota Gandrung, Banyuwangi, bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-79 Republik Indonesia. Dengan tema “Merdekanya Jazz, Merdekanya Indonesia”, festival ini menghadirkan Indra Lesmana …