Single Baru Oslo Ibrahim dan Cerita Konsep Videonya

Jul 8, 2021

Setelah album perdana I Only Dance When I’m Sad genap berusia delapan bulan, Oslo Ibrahim balik lagi dengan materi terbaru berjudul “Baby Don’t Let Me Go” (07/07), kehadiran single pembuka untuk mini album yang akan datang.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by LORD OSLO (@osloibrahim)

Lagu “Baby Don’t Let Me Go” bercerita tentang cinta. Bagaimana melepaskan seseorang yang dicintai, dan seberapa besar dampak dari mencintai. Harapan yang pernah ada tidak ingin terus menjadi beban di pundak.

Saat ini proses pengerjaan mini album terbaru Oslo sudah berjalan sekitar 60%. Ia sedang meramu sound yang baru karena merasa butuh sesuatu yang terdengar fresh. Kabarnya, beberapa proyek bareng kolaborator juga sudah rampung dan bakal masuk ke mini album nanti.

Di hari yang sama dengan perilisan single, Oslo meluncurkan visualisasi untuk single barunya itu. Video yang berlabel video lirik menyertakan lirik lagu di deskripsi. Konsepnya terlihat sederhana mengambil lokasi syuting hanya di satu ruangan yang disutradarai ia sendiri. 

Sang solois menceritakan konsep videonya kepada Pophariini, “Orang yang berganti pakaian melambangkan fase gue dalam hidup yang sedang mencari cinta sesungguhnya. Mereka merupakan penggambaran dari seorang Oslo yang sudah melewati banyak kisah namun belum menemukan apa yang sesungguhnya dia cari.”

Dengarkan single “Baby Don’t Let Me Go” di layanan streaming musik dan video dapat ditonton melalui kanal YouTube Oslo Ibrahim.


 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Setelah 7 Tahun, Risky Summerbee & The Honeythief Kembali Rilis Karya Anyar

Setelah beristirahat 7 tahun, Risky Summerbee & The Honeythief asal Jogja akhirnya resmi kembali lewat single anyar bertajuk “Perennial” hari Minggu (21/04). Lagu ini merupakan karya pembuka untuk album mini terbaru yang mereka jadwalkan …

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang