Splits dari tunecore, Layanan Anti Ribet Bikin Hidup Musisi Lebih Mudah
Kita menemukan hari ini banyak sekali rilisan musik yang dibuat band dengan melibatkan banyak kolaborator musisi di dalamnya. Nah, salah satu persoalan yang dihadapi musisi, terutama musisi D-I-Y (Do-It-Yourself) adalah bagaimana membagi royalti dari pendapatan streaming dan download jika di satu lagu atau album tersebut melibatkan banyak kolaborator.
Kalo musisi yang sudah dikontrak label sih udah gak usah mikir lagi, karena semua-muanya udah diurusin sama label. Tapi gimana dengan musisi independen yang masih merintis? Yang udah sering kejadian sih biasanya kolaborator ini dibayar di depan, selesai. Tapi ya, itu pun pasti memberatkan artisnya kudu ngeluarin kocek di depan.
Nah, tunecore menjawab keresahan itu dengan memperkenalkan Splits, sebuah layanan Split Royalti dari tunecore yang membuat semua kolaborator mendapatkan royalti langsung dari setiap pendapatan lagu yang ada nama mereka di tunecore.
Layanan Splits bisa diakses gratis untuk artist tunecore dengan paket rilis TANPA BATAS / UNLIMITED. Tapi rileks, buat artist yang udah kadung menggunakan paket ARTIST BARU/NEW ARTIST bisa mengakses Splits hanya membayar $7,99 per tahun melalui tombol Splits Collaborator. Di Splits, tunecore akan membayarkan 100 % royalti pendapatan dari lagu ke kolaborator tanpa dipotong.
Langkah Splits dari tunecore ini melayani komunitas artis yang rilis mandiri dengan lebih baik dan memfasilitasi kolaborasi yang mulus antara pencipta musik. Andreea Gleeson, CEO TuneCore mengatakan, “Tujuan kami di TuneCore adalah membuat hidup artis kami lebih mudah sehingga mereka dapat fokus membuat musik. Dengan split, artis TuneCore sekarang dapat menghabiskan lebih sedikit waktu menjadi akuntan dan memiliki lebih banyak waktu membuat musik yang bagus.”
Setelah split didaftarkan untuk lagu atau album, tunecore bakal ngasih pembayaran otomatis kepada kolaborator serta report penuh ke detail pembayaran. Artis bakal dapat menjalankan fungsi seperti mengedit bagian mereka kapan saja, menambah atau menghapus kolaborator, dan memperbarui persentase, sehingga dapat memudahkan beban penanganan akuntansi untuk semua kolaborator di lagu tertentu dan memungkinkan artis untuk lebih fokus bekerja sama, menciptakan seni dan mengekspresikan diri mereka melalui musik.
Lewat split, tunecore juga menawarkan kepada kreator yang sensitif terhadap harga sarana untuk memfasilitasi kolaborasi dengan memungkinkan mereka menawarkan kepada para kolaborator bagian dari pendapatan streaming dan download ketimbang bayar biaya di muka, mengurangi hambatan keuangan di depan yang dapat menghambat kolaborasi.
Kalo udah pakai Splits, musisi jadi lebih fokus bikin musik, rekaman dan dengan mudah menawarkan dan membuka banyak peluang buat kolaborasi. Para kolaborator pun juga dengan mudah bisa leluasa untuk dealing dengan para musisi tanpa harus takut buat masang harga di depan. Jika ini udah terjadi, hidup bermusik bakal jadi lebih mudah dan nyaman.
Buat band-band Irama Kotak Suara layak buat dicoba. Buat yang masih ragu belum tahu mau pake agregator mana, tunecore bikin hidup kalian lebih mudah. Daftar sekarang, klik pophariini.com/IKStunecore
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Kolaborasi yang Wajib Disimak di Jazz Goes to Campus 2024
Jazz Goes to Campus akan digelar hari Minggu (17/11) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Tahun 2024 merupakan pergelaran ke-47 festival tahunan ini. View this post on Instagram A post …
Antara Musik, Visual, dan Sekitarnya (oleh: Sari, Rio, John, Mela, Ricky, Saleh WSATCC)
White Shoes & The Couples Company (WSATCC) dibentuk pada 2002 di kampus Institut Kesenian Jakarta di wilayah Cikini, Jakarta Pusat. Sari, Rio, Saleh menempuh studi di jurusan Seni Rupa dan Desain, sedangkan Ricky, Mela, …