Sterocase Rilis Album Kedua, Colors

Sep 2, 2017

Unit pop/rock alternative ibukota, Stereocase merilis album kedua mereka. Band yang terdiri dari duo kakak beradik Fadli Rezasyah (Vokal) dan Iqif (Drum, synth) ini akhirnya merilis album barunya setelah mereka merilis singlenya yang berjudul “Tabu” pada akhir Juli lalu.

Yang menarik dari album ini adalah bahwa keseluruhan proses rekaman mereka kerjakan sendiri. Dimana seluruh instrumen hampir semuanya mereka mainkan. Baik Iqif juga Fadli hampir semua mengisi semua instrumen yang ada di album ini dari gitar, vokal, tamborin, drum dan keyboard.

Hal lain yang menarik dari album ini adalah keterlibatan dari beberapa musisi yang diajak berkolaborasi di tiap lagu. Sebut saja dari Widi Puradiredja (Maliq & D’Essentials), Iga Massardi (Barasuara), Neonomora, Jones (Neurotic) serta banyak musisi lainnya.

“Buat gue pribadi dan kita berdua, proses pembuatan album ini memberi kita banyak pengalaman baru yang bermakna dan pembelajaran tersendiri. Kendala-kendala yang kita hadapi kita anggap sebagai sebuah tantangan aja, untungnya banyak teman-teman musisi yang bersedia untuk membantu dan berkolaborasi dengan kita”, ujar Fadli mengenai proses pembuatan dari album Colors ini.

Foto: dok. Stereocase

Terbentuk sejak 2008, Stereocase sendiri dikenal sebagai band pop/rock alternatif yang sudah menuai banyak prestasi, salah satunya adalah penghargaan Best Newcomer ICEMA 2010. Tahun 2011 mereka merilis debut albumnya, Bicara. Dari album ini, mereka menelurkan single “Bebas”, “Alihkan”, “All We Need is Love”, dan “Kau Segalanya” yang kerap diputar di banyak radio saat itu. Sedangkan di album keduanya ini, mereka menjagokan dua single “All Night Long” dan “Snup” yang sudah mendapat respon yang baik dari penikmat musik maupun para media.

Album Colors sudah tersedia di seluruh layanan streaming musik digital. Salahnya satunya Spotify. 

 

____

Penulis
David Silvianus
Mahasiswa tehnik nuklir; fans berat Big Star, Sayur Oyong dan Liem Swie King. Bercita-cita menulis buku tentang budi daya suplir

Eksplor konten lain Pophariini

Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo

Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …

Perspektif Pekerja Seni di Single Kolaborasi Laze, A. Nayaka, dan K3bi

“Rela Pergi” menjadi single kolaborasi perdana antara Laze, A. Nayaka, dan K3bi via Sandpaper Records (29/11).      Tertulis dalam siaran pers bahwa proyek yang diinisiasi sejak pertengahan 2024—usai Laze merilis DIGDAYA dan sebelum …