Svmmerdose – Yeah Yeah Youth

May 10, 2021

Nama Svmmerdose memang tidak bisa dilepaskan dengan sosok Iqbaal Ramadhan, ini first impression saya ketika pertama kali mendengar grup yang kini menjadi duo ini. Saya juga yakin bahwa tidak sedikit pendengar musik yang baru tahu grup ini dari sosok Iqbaal.

Lepas debut She/Her/Hers dua tahun lalu dan kini dari mini album Svmmerdose membuktikan bahwa sosok lelaki yang laris di masyarakat luas lewat film-filmnya ini ingin membuat taji baru lewat musik.

Tentu, Coboy Jr tidak akan saya perhitungkan karena ‘being penyanyi cilik’ bukanlah pembuktian yang valid. Itu mengapa Svmmerdose bisa saya sebut sebagai pertemuan pertama Iqbaal secara utuh di musik, dan ia menemukannya lewat bass.

Di album sebelumnya sampai di mini album ini, kepiawaiannya sebagai bagian dari unit musik yang utuh patut di-spidol hitam-kan. Ini terbukti dari notasi-notasi yang ia taruh di setiap musiknya, nyata sekali bahwa Svmmerdose sepertinya bukan didesain menjadi grup yang sekali datang lalu hilang, namun menjadi sebuah band yang mungkin akan dikenal karena eksplorasi karyanya.

Sembari menulis, saya mencermati “Mind Drift” sebuah komposisi tiga menit minimalis yang mengedepankan groovy bassline, sangat tebal. Lagu ini menurut saya mewakili ciri khas Svmmerdose dengan gaya musiknya yang cocok dengan irisan selera musik hari ini, meskipun bukan untuk kebanyakan remaja di Indonesia.

Yang menariknya, sosok penyanyi Tarapti Ikhtiar Rinrin justru membuat narasi Svmmerdose menjadi lebih tebal dan unik. Iqbal yang seharusnya diuntungkan ‘being in the band’ malah fokus di ‘belakang panggung’ dan membiarkan Rinrin yang membangun emosi dengan pendengarnya. Tidak banyak sosok public figure yang melakukan ini. Pilihan yang bijaksana.

Dari “Mind Drift” dan keseluruhan Yeah Yeah Youth yang saya cicipi, saya belum menemukan rocky momment musikal dari Svmmerdose, selain dari hengkangnya gitaris Agy yang menurut saya justru hanya soalan kecil untuk band yang baru merintis.

Ada sesuatu di Svmmerdose, itu jelas. Namun satu album dan satu EP belumlah cukup untuk menilai bahwa mereka menjadi the next big thing. Masih jauh perjalanan, saya belum menemukan eskplorasi yang cukup di sini. Entah di satu dua album lagi, itu beda cerita.


 

Penulis
Wahyu Acum Nugroho
Wahyu “Acum” Nugroho Musisi; redaktur pelaksana di Pophariini, penulis buku #Gilavinyl. Menempuh studi bidang Ornitologi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, menjadi kontributor beberapa media seperti Maximum RocknRoll, Matabaca, dan sempat menjabat redaktur pelaksana di Trax Magazine. Waktu luang dihabiskannya bersama bangkutaman, band yang 'mengutuknya' sampai membuat beberapa album.

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …