Teriak Dari Selatan Suarakan Realitas Sosial, Politik, Emosional di Album Mini Perdana
Setelah merilis 4 single lepasan sejak tahun 2021, trio rock alternatif asal Sukabumi, Teriak Dari Selatan akhirnya merangkum 3 di antaranya; “Ahli Sihir”, “Rumah Rawan Sepi”, “1001 Malam Menuju Jabatan” ke dalam bentuk album mini yang diberi nama Panduan Menuju Selatan (31/01).
Band yang penamaannya tercipta ketika para personel sedang makan mie di warung seusai latihan ini digawangi oleh Rizki (gitar, vokal), Melvern (bas), dan Rafi (drum).
Kami mewawancarai ketiga personel via WhatsApp (05/02) untuk mencari tahu perihal karier band mereka hingga pesan yang ingin disampaikan lewat materi terbaru ini.
Rafi mengungkapkan bahwa band terbentuk di tengah situasi pandemi dan lingkaran pertemanan Agi (eks Teriak Dari Selatan) dan Melvern di warnet yang mempersatukan para personel.
“Setelah pertemuan di warnet, kami sepakat untuk jamming dengan membawakan lagu ‘Enter Sandman’ dari Metallica, ‘Mati Muda’ dari KPR, ‘Black Amplifier’ dan ‘All The Time’ dari The SIGIT, meski saat itu materi ‘Ahli Sihir’ (2021) sudah digarap lebih dulu oleh Agi dan Rizki,” jelasnya.
Rizki mengungkapkan mereka ingin album mini ini dapat mengantar pendengar untuk bisa menentukan sikap. Ia melihat band dibentuk sebagai pengantar pesan dan berharap lagu-lagu mereka dapat menemukan sendiri pendengarnya, hingga pada akhirnya para pendengar mampu menentukan sikapnya sendiri.
“Menyikapi masalah keluarga tidak harus dengan ‘barcode’ silet di lengan, bisa dengan memahami kondisi dan cepat mencari solusi untuk menyelamatkan diri sendiri. Menyikapi politik tidak harus dengan tidak nyoblos, bisa dengan nyoblos kandidat yang kebohongannya setidaknya lebih sedikit atau ikutan demo agar umur demokrasi tetap sustain. Nah, tuh kan apa kalian nggak sadar bahwa demokrasi kita sekarat?,” ucap Rizki.
Melvern juga angkat bicara mengenai tujuan menjalani karier bersama Teriak Dari Selatan yaitu untuk bersenang-senang dengan rapi dan matang, meski produksi musik bikin kantong kering.
“Lewat musik, kami bisa berbagi energi sama orang-orang yang berinteraksi lewat panggungan dan ngasih feedback pada setiap rilisan. Intinya, bukan pengin jadi rockstar, tapi pengin musik bisa menjaga solidaritas teman-teman Teriak dan terus awet muda,” jawabnya.
Ketika ditanya mengenai kebisingan di Sukabumi, Rizki mengungkapkan bahwa kota asalnya mengalami banyak pergerakan positif, baik dari segi kolektif, maupun individu. Ia melihat banyak band bermunculan dengan kesadaran yang lebih tinggi terhadap rilisan dan eksplorasi musik yang semakin heterogen.
Rizki juga menjelaskan Sukabumi sudah aktif membangun ekosistem musiknya sendiri yang terlihat dari eksistensi kumpulan Lee Ming (anak muda yang dari tahun 90-an berkumpul depan studio foto Lee Ming Sukabumi untuk berbagi informasi) dan kumpulan Death Metal depan bunderan Sukabumi.
“Beranjak ke 2016, sempat ada Rumah Mesra oleh Mesin Suara yang jadi wadah berbagai jenis musik dan seni. Beberapa tahun ke belakang, ada teman-teman RoomofOur sebagai agregator dan rumah produksi yang didirikan oleh Vhal Rasyid, Raden dan Jamil Hasyani (Dialog Senja) yang selalu ngedorong anak-anak SMA di Sukabumi untuk berkarya dengan mengadakan kegiatan lewat berbagai pendekatannya,” jelas Rizki.
Selain itu, Rizki mengatakan basis kolektif dan record label independen yang mendukung dan membantu rilisan musik sampai merchandise dan eksistensi festival ekstrem musik bernama Sukabumi Eundeur salah satu yang berperan selama dua dekade terakhir. Ia pun menilai apa faktor yang membuat pergerakan di kotanya sempat redup.
“Kurangnya arsip dan dokumentasi. Generasi selanjutnya kesulitan dalam mencari informasi dan referensi pergerakan kota mereka sendiri. Namun, lambat laun, semakin banyak pihak yang menyadari pentingnya arsip,” pungkas Rizki.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Milledenials Siap Mengisi Panggung Primavera a la Ciutat 2025
Primavera a la Ciutat 2025 mengumumkan barisan penampil yang akan mengisi panggung tanggal 2-8 Juni 2025 secara resmi hari Rabu (05/02) di Instagram. Dari sekian nama yang terbaca di poster, kami melihat satu yang …
Penghormatan Merpati Band ke Rekan Band yang Tiada
Setelah merilis single terakhir “Buka Puasa” tahun 2024 lalu, band pop melayu asal Ciamis bernama Merpati Band kembali mengeluarkan yang terbaru dalam judul “Kamu Tak Sendiri” hari Jumat (31/01) bersama NAGASWARA sebagai label naungan. …