The Alex Blake Charlie Session, Kembalinya Festival Musik Perempuan di Singapura
Akhir pekan minggu lalu (21-25/02/2023) Pophariini diundang untuk menghadiri festival musik perempuan, The Alex Blake Charlie Session 2023 (TABCS) di Singapura. Festival musik ini spesial karena seluruhnya diisi oleh penampil perempuan. Tidak hanya musik tapi juga seniman dan pemutaran film oleh sutradara perempuan.
Diprakarsai oleh 24OWLS, yang sebelumnya menyelenggarakan festival musik Laneway, TABCS kedua ini masih mengambil semangat yang sama yaitu memberi panggung bagi penampil perempuan. Bertempat di gudang besar bekas pembangkit tenaga yang mudah diakses oleh transportasi.
Ini adalah festival musik perempuan pertama saya dan mungkin juga kebanyakan penikmat budaya pop terutama musik indie di Singapura. Mengingat festival musik khusus perempuan cukup jarang diselenggarakan. Jadi saya bisa merasakan apa yang dirayakan secara global oleh festival perempuan di seluruh dunia selama ini. Termasuk festival musik perempuan terpenting di eranya, Lilith Fair. Yang menginspirasi beberapa festival musik perempuan lainnya.
Diadakan di daerah industri, tepatnya di bekas pembangkit listrik, TABCS ini menghardirkan tidak hanya panggung pertunjukan musik dan booth DJ, tapi juga ruang pamer, pop-up book store dan berbagai kuliner. Yang menarik buat Pophariini adalah kehadiran dj perempuan asal Indonesia yang menetap di Singapura, Kindergarchy alias Amanda Rizkita.
Kindergatchy menjadi pembuka festival ini dengan bermain di siang hari, dan langsung disambung dengan penampil musisi pertama di panggung, Ichiko Aoba. Musisi/penulis lagu asal Jepang yang juga membuka panggung pertunjukan musik siang itu. Setelah itu berturut-turut pertunjukan musik yang diselingi oleh penampilan DJ. Dari trio alternative asal Singapura, Coming up Roses, musisi Seattle, Deb Never; musisi Korea/Kanada, Luna Li; penulis lagu/penyanyi Amerka/Filipina, Lyn Lapid, dan ditutup oleh penampilan Soccer Mommy.
Selain musik ada juga pertunjukan film ekslusif The Best Seats in the House x The Projector, pop-up book cafe Sweet Somethings x Chio Books, pameran seni EYES on, The Nest Club Session. Semua melibatkan para perempuan bertalenta yang berkontribusi dalam budaya populer global.
Selamat untuk 24OWLS atas kembalinya festival musik perempuan edisi keduanya ini. Konsep yang menarik jika bisa dibawa ke negara lain. Bolehkah berharap festiaval ini dibawa ke Indonesia?
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Excrowded Menggelorakan Musik di Malang Lewat Album Mini Terbaru
Setelah jeda hampir 2 tahun, Excrowded akhirnya kembali membawa karya baru berupa album mini bertajuk Unite Diversity hari Senin (01/04) Excrowded beranggotakan Hazbi Azmi (vokal), Gilang Akbar (gitar), Gianni Maldino (bas), dan Rijadli …
Mickmorthy Luncurkan Single Ketiga Berjudul Why Am I Here?
Setelah merilis “Alive” (2021) dan “Greed” (2023), Mickmorthy asal Tangerang Selatan kembali mempersembahkan karya musik terbaru dalam tajuk “Why Am I Here?” hari Jumat (12/04) yang menjadi jembatan mereka menuju penggarapan album. Mickmorthy …