The Jansen Bersenang-senang di Album Ketiga
Berselang lima tahun dari album perdana mereka, Present Continous (2017) dan tiga tahun dari album kedua, Say Say Say (2019), kini The Jansen kembali dengan album terbarunya, sebuah album ketiga yang berjudul Banal Semakin Binal.
Tidak hanya mempersembahkan materi terbaru, karena melalui momen ini sang trio asal Bogor melakukan sebuah perubahan dari perjalanan bermusiknya. Jika pada album-album terdahulu mereka terdengar lebih ‘ngebut’, maka Banal Semakin Binal membawa dua belas nomor yang lebih ‘nge-pop’, layaknya band-band punk rock dan power pop Inggris di era 70-an.
“Sebenarnya dari awal kebentuk tuh pengennya kayak gini. Bawain (musik) kayak Shonen Knife atau Ramones, tapi liriknya full bahasa Indonesia”, sambut sang bassist, Adji Pamungkas.
Tiga single yang lebih dulu diperdengarkan oleh The Jansen, “Sore di Kebun Raya”, “Dua Bilah Mata Pedang” dan “Mereguk Anti Depresan Lagi” juga menjadi buktinya, bagaimana dalam tiga single tersebut mereka terdengar kembali bersenang-senang dengan cara terbarunya tanpa meninggalkan karakter serta sound yang raw yang sudah mereka bentuk sejak tahun 2015. Sebuah eksplorasi bermusik yang digarap dengan matang, masih bisa diterima dan tentu dengan bersenang-senang.
Untuk single terakhir yang disebut, juga sempat mendapatkan apresiasi dalam program Jameson Connects Indonesia 2022. Dalam program tersebut, The Jansen mendapat hadiah berupa pembuatan video musik dari single “Mereguk Anti Depresan Lagi” yang disutradarai oleh Yustinus Kristianto dari Gerombolan Struzzo.
“Banal Semakin Binal ini seluruh track-nya berikatan. Liriknya komunikatif karena menggunakan bahasa sehari-hari. Enggak elegan, enggak sok keren tapi dirasa tepat untuk menggambarkan kehidupan era modern dengan kemajuan teknologi dan percepatan informasi yang dirasa semakin anj*ng berasa tekanan hidupnya”, lanjut Adjie.
Untuk saat ini, album ketiga dari The Jansen baru tersedia dalam format kaset pita yang mereka rilis secara mandiri, bertepatan dengan gelaran Record Store Day 2022. Sementara akan menyusul format cakram padat yang dirilis oleh demajors.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
5 Kolaborasi yang Wajib Disimak di Jazz Goes to Campus 2024
Jazz Goes to Campus akan digelar hari Minggu (17/11) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Tahun 2024 merupakan pergelaran ke-47 festival tahunan ini. View this post on Instagram A post …
Antara Musik, Visual, dan Sekitarnya (oleh: Sari, Rio, John, Mela, Ricky, Saleh WSATCC)
White Shoes & The Couples Company (WSATCC) dibentuk pada 2002 di kampus Institut Kesenian Jakarta di wilayah Cikini, Jakarta Pusat. Sari, Rio, Saleh menempuh studi di jurusan Seni Rupa dan Desain, sedangkan Ricky, Mela, …