The Panturas Kembali Mengarungi Lautan dalam Album Keduanya
Rasa-rasanya, The Panturas sudah semakin jauh dari pertanyaan familiar nan membosankan ini: “Kenapa memutuskan menjadi band surf-rock, padahal kalian datang dari daerah yang jauh dari pantai?”. Tinggalkan pertanyaan tersebut. Lautan yang kuartet asal Jatinangor arungi kali ini lebih deras, lebih luas dari warisan diskografi Dick Dale yang mereka sembah sejak awal.
Setelah pelayaran dimulai dengan nomor “Balada Semburan Naga” hampir setahun yang lalu dan disusul oleh “Tafsir Mistik” di bulan Maret, kali ini The Panturas kembali melanjutkan pelayaran dengan Ombak Banyu Asmara, yang juga didapuk sebagai album penuh kedua mereka.
Sejak awal kehadiran nomor “Balada Semburan Naga”, The Panturas memang sudah memberikan kisi-kisi terkait album keduanya ini. Bagaimana mereka kabarnya akan membawa cerita dari sebuah kapal yang mengangkut berbagai orang dengan budayanya masing-masing, mulai dari Cina, Jepang, Arab hingga Eropa dan lainnya dengan segala ceritanya.
Hingga akhirnya, sepuluh nomor dari Ombak Banyu Asmara menjadi puncak dari kisi-kisi tersebut, yang masing-masing membawa warna dan ceritanya tersendiri, masih dalam koridor kisi-kisi yang sudah mereka sampaikan terlebih dahulu.
“Kami banyak mendengarkan referensi baru di luar wilayah surf music puritan, semisal Takeshi Terauchi atau Yanti Bersaudara. Ombak Banyu Asmara coba mendobrak kebiasaan yang sudah pernah The Panturas lakukan sebelumnya. Kami tidak ingin tertebak”, sambut Surya ‘Kuya’ Fikri Asshidiq melalui rilisan persnya.
Sepuluh nomor tersebut juga turut menghadirkan nama Adipati (The Kuda) dalam nomor “Balada Semburan Naga” dan Nesia Ardi (NonaRia) di nomor “Masalembo”. Kuartet ini juga turut dibantu oleh Lafa Pratomo dari bangku produser.
Kabarnya, nomor ketujuh dari Ombak Banyu Asmara juga akan dihadirkan dalam sebuah format film pendek yang akan dibintangi oleh Prisia Nasution, Dimas Danang dan Tio Pakusadewo. Deretan video lirik dan visualizer juga sudah dilepas melalui kanal YouTube mereka. Format box-set pun sudah dibuka sejak hari ini (10/09) hingga tanggal 23 September mendatang. Kunjungi akun Instagram dari La Munai Records untuk info selengkapnya.
Ombak Banyu Asmara, album penuh kedua dari The Panturas sudah tersedia di berbagai platform.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Bangkit bersama Hindia dan Lomba Sihir
Joyland Festival adalah tempat bagi mereka yang menemukan makna mendalam karya musisi lokal Indonesia. Joyland Festival juga menjadi ajang yang menghubungkan kita dengan para musisi lokal Indonesia yang, lebih dari sekadar menghibur, membawa makna …
Menemukan Makna Hidup Lewat Musik The Cottons
Pernah bercita-cita sebagai seorang musisi namun keterampilan bermusik mandek, praktis menikmati buah karya musisi lokal merupakan alternatif sekaligus kegemaran tersendiri bagi saya. Entah sudah berapa kerabat menilai hobi ini sebagai kesenangan akan tren sesaat …