Themilo Awali 2021 dengan Let Me Begin

Themilo akhirnya meluncurkan album Let Me Begin via layanan musik streaming pada hari Sabtu (09/01) lalu. Sesuai janji mereka, menyusul rilisan Photograph yang lebih dulu beredar pada bulan Desember lalu.
Jika bicara mengenai album Let Me Begin, album ini pertama kali beredar dalam format kaset (2002), dan repackaged dirilis pada tahun 2003 yang menjadi momen penambahan personel yaitu Krucil menggantikan Cori pada drum serta Unyil mengisi keyboard.
Let Me Begin, adalah album perdana Themilo yang melewati proses mendebarkan. Ajie Gergaji bersama personel lainnya merekam semua lagu selama sepuluh bulan di studio Violet, Bandung.
Menurut Ajie, album ini penuh dengan cerita yang sebenarnya bikin miris di hati. Namun, hasilnya justru meyakinkan.
“Jika kamu pikir Themilo merekam album ini dengan lancar jaya dan bahagia, hentikan itu segera,” kata Ajie dalam siaran pers.
Album penuh kenangan yang tak terlupakan. Saat itu The Milo percaya diri karena studio rekaman tersebut milik teman mereka. Ekspetasinya, proses produksi bakal dikawal sound engineer yang mumpuni.
“Ngobrol sana-sini ternyata operatornya pun masih belajar dengan software Pro Tools. Alhasil, kami semua belajar bersama Pro Tools di dalam studio [tertawa],” kenang Ajie.
Bukan cuma menyambangi studio setiap hari, Themilo harus menunggu sang operator selesai bekerja tiap mau merekam.
“Setiap hari. Selepas magrib sampai sebelum subuh baru pulang. Kalau dipikir-pikir entah kok kami bisa rekaman tanpa jatuh sakit hahahha,” tambah Ajie.
Belum lagi hal tak terduga lain seperti Ajie kerap menggantikan posisi operator studio yang kelelahan. Ia turun tangan mengatur channel kompresor/limiter.
Jerih payah Themilo 19 tahun yang lalu kini sudah bisa didengarkan tanpa membolak-balikkan kaset sisi A dan sisi B. Sisi A, adalah lagu-lagu terawal The Milo dan sisi B adalah lagu-lagu terakhir dibuat menjelang perilisan.
Menurut Ajie, lagu “Malaikat” termasuk lagu terawal. Ia awalnya mau siapkan untuk Cherry Bombshell. Beberapa nama yang ikut berkontribusi di album ini antara lain Sir Dandy, Alvin Yunata (Teenage Death Star), dan Alexandra J. Wuisan (Sieve).
Mari dengarkan secara penuh di bawah ini:

Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
6 Album Indonesia dengan Bas Terlegit Favorit Ginda Bestari
Pada Jumat (14/02), kami menghadiri D’Addario Event Launch di Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Acara tersebut dimeriahkan oleh sederet gitaris dan bassist ternama Indonesia. Salah satu yang namanya tak asing lagi adalah Ginda Bestari. …
Wawancara Eksklusif Teenage Death Star: Mengajak 12 Musisi ke Taman Bermain Thunder Boarding School
Teenage Death Star rilis album! Rasanya kalimat itu sendiri sudah jadi berita yang menarik bagi para pegiat musik lokal. Pasalnya, band ini hanya memiliki satu album penuh bertajuk Longway to Nowhere sejak terbentuk tahun …