TheOvertunes – Endlessly

Sudah cukup lama sejak TheOvertunes merilis sebuah album penuh. Terakhir kali mereka melakukan hal tersebut adalah di tahun 2019 silam ketika Memory Lane dilepas ke khalayak luas.
Butuh waktu empat tahun hingga akhirnya sebuah EP bertajuk Endlessly dinyanyikan bersama oleh Mada Emmanuelle, Mikha Angelo, dan Reuben Nathaniel. Memang, rentang waktu empat tahun bisa dibilang cukup lama bagi sebuah grup musik untuk absen merils karya. Meski begitu, TheOvertunes tidak pernah benar-benar ‘hilang’ dari permukaan.
Dua dari tiga kepala mereka punya ceritanya sendiri. Mikha dan jalannya sebagai solois sempat merilis satu EP serta satu album penuh. Sementara Reuben menyusul dengan single “Wandering Wondering”.
Akhirnya, di awal Maret ini mereka kembali dengan empat nomor di dalam Endlessly. Sebenarnya, perjalanan menuju EP ini sudah dimulai sejak awal tahun silam, tepatnya ketika nomor “Write Me Another Song” dirilis, disusul oleh “Benar-Benar” beberapa bulan setelahnya. Keduanya kini dilengkapi oleh “Endlessly” dan “Seperti Dulu” sebagai sebuah kesatuan.
Meskipun bukan album penuh, namun Endlessly cukup untuk menebus rasa rindu akan rilisan anyar TheOvertunes. Kenapa begitu?
TheOvertunes dalam rilisan persnya mengatakan bahwa kata ‘narator’ menjadi kata yang bisa merangkum keseluruhannya. Bagaimana ketiganya memposisikan diri sebagai seorang pencerita dari ragam kisah cinta berbagai situasi dari empat nomor tersebut.
Saya bisa setuju dengan perkataan tersebut, namun saya juga merasa bahwa kata ‘nostalgia’ bisa menjadi rangkumannya. Deretan nomor dari Endlessly bagai mesin waktu yang mengajak saya kembali mengingat musik dari TheOvertunes, musik pop yang kadang bisa dibilang minimalis, kadang juga bisa dibilang rumit, masih mudah dicerna oleh telinga, yang mana di momen ini hadir dengan musikalitas yang berevolusi tanpa meninggalkan karakter khas TheOvertunes.
Tema nomor-nomor tersebut pun masih ringan, benang merahnya masih seputar kisah cinta dengan berbagai situasi yang mungkin saja pernah dialami oleh para pendengarnya.

TheOvertunes, 2023 / Dok. Istimewa
Coba simak “Write Me Another Song”, bagaimana mereka masih mengedepankan adu kemampuan antar instrumen dengan gitar akustik sebagai pemain utamanya. Minimalis? Tidak juga. Di sepanjang durasi mereka menyelipkan bebunyian ambience yang turut membangun mood dari nomor ini, disusul oleh tempo yang tiba-tiba naik bersama iringan tamborin dan vokal latar berlapis-lapis di sepertiga babak terakhir.
Jika pada album sebelumnya mereka menggandeng Monita Tahalea sebagai kolaborator, maka kali ini giliran Idgitaf yang dilibatkan dalam nomor “Benar-Benar”. Nomor tersebut memuat vokal antara Mikha dengan Idgitaf yang saling bersahut-sahutan mengisi satu sama lain tanpa tumpang tindih. Mirip-mirip seperti nomor pertama, “Benar-Benar” juga punya tempo yang naik secara perlahan di akhir-akhir durasi.
Nomor “Endlessly” menjadi satu momen yang spesial bagi TheOvertunes. Di nomor ini, sang bassist, Mada turut bernyanyi menemani Mikha. Satu-satunya nomor dengan lirik berbahasa Inggris di dalam EP awalnya diciptakan oleh Mada, hingga akhirnya disempurnakan oleh ketiganya.
Deretan cerita dari TheOvertunes dalam Endlessly ditutup oleh “Seperti Dulu”, berkisah tentang sosok pasangan yang sudah lama menjalin cerita cinta hingga lupa akan masa-masa romantis yang terjalin di awal. Meski ketiga personel tampak masih jauh dari momen tersebut, namun mereka bisa menyajikan tema ini tanpa terdengar memaksa. Musik yang dibawa lebih laid-back, juga dengan beberapa bagian yang memberi tempat bagi pendengarnya untuk bernyanyi bersama di depan panggung kelak.
EP ini sebenarnya adalah pembuka menuju rencana jangka panjang TheOvertunes di tahun 2023. Setelah Endlessly, kabarnya masih ada satu EP menyusul dan album ketiga sebagai penutup rangkaian yang keseluruhannya diharapkan rampung di tahun ini.
Mengacu pada rencana tersebut, saya bisa bilang bahwa Endlessly menjadi pembuka rangkaian yang menyenangkan, mengingatkan kembali akan bentuk musik TheOvertunes yang sederhana, yang tidak perlu berusaha terlalu keras untuk menemukan (dan ditemukan) pendengarnya.

Artikel Terkait
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Band Pop Bogor, Divisi Santai Rilis Single Motivasi Kopi & Lagu Hindia
Band pop alternatif asal Bogor, Divisi Santai resmi merilis single anyar bertajuk “Motivasi Kopi & Lagu Hindia” hari Kamis (06/03). Lagu ini merupakan langkah awal band menuju peluncuran album penuh perdana mereka yang segera …
Arcade Night Asal Medan Rilis Album Mini Perdana LOVELORE
Setelah merilis 2 single bertajuk “Sweet Stranger” dan “Magic Spell”, Arcade Night asal Medan melanjutkan perjalanan mereka lewat peluncuran album mini perdana LOVELORE hari Jumat (14/02). Arcade Night hadir dengan formasi berjumlah …
cool