Bagi para penggemarnya, apa yang dilakukan oleh Tiket selama beberapa bulan ini bisa menjadi sebuah penebus kerinduan yang terpendam sejak lama.

Setelah mengumumkan kembali dengan formasi awal, kini Tiket baru saja menghadirkan kembali salah satu nomor hit mereka dengan versi terbarunya. Nomor hit yang dimaksud adalah “Hanya Kamu yang Bisa” yang dirilis ulang dalam versi akustik.

Ditengok sejarahnya, “Hanya Kamu yang Bisa” pertama kali diperdengarkan dalam album keempat Tiket, Tr4nsisi yang rilis di tahun 2007 silam. Di album tersebut, formasi Tiket adalah Opet Alatas (bas), Budhy Haryono (drum), Arden Wibowo (gitar) dan Christian Bhaskara (vokal).

Mengenai hadir kembalinya nomor tersebut, Opet mewakili Tiket mengungkapkan bahwa ini bukanlah satu upaya untuk berusaha lebih baik ketimbang dengan versi aslinya, melainkan untuk menyuguhkan nomor tersebut dengan nuansa terbarunya.

“Tidak, kita tidak berusaha untuk harus lebih baik dari versi dulu. Bukan itu tujuannya, tapi membuat lagu itu dengan aransemen, suasana dan bentuk yang berbeda. Saya mengalami dua versi lagu ini dulu dan sekarang. Sama-sama asyik dengan feel yang berbeda”, tuturnya.

Tiket 2022. / Dok. Hafiyyan Faza.

Memang, dalam versi ini yang bernyanyi adalah Aqi Singgih, vokalis awal Tiket yang sekaligus meneruskan cerita berkumpul kembalinya mereka.

“Dewasa enggak berarti semakin complicated atau idealis ya. Tapi juga cemerlang dalam menerjemahkan ide, kesederhanaan juga bisa jadi salah satu output dari ide-ide bermusik. Kita bikin yang lebih simple, lebih ngamen, mudah dicerna lewat aransemen baru ini”, lanjut Aqi.

Dengarkan versi akustik dari “Hanya Kamu yang Bisa” di bawah ini.

Di bulan Agustus lalu, nama Tiket muncul kembali ke permukaan dengan berkumpul kembalinya formasi awal mereka, yakni Aqi Singgih (vokal), Opet Alatas (bas), Arden Wibowo (gitar), Teguh Diswanto (gitar) dan Brian Kresnoputra (drum).

Mereka juga sudah dikonfirmasi akan tampil di gelaran Soundrenaline pada penghujung bulan November mendatang, berbagi panggung dengan nama-nama seperti Potret, Indra Lesmana Project, Polyester Embassy, Mario Zwinkle, Burgerkill dan lainnya.