Titinaka Menyelami Perasaan Takut Maut di Single Angel of Death
Band stoner rock asal Jambi bernama Titinaka resmi meluncurkan single anyar bertajuk “Angel of Death” hari Minggu (03/11) via kanal Bandcamp. Lagu ini merupakan karya pembuka untuk perilisan album perdana mereka.
Titinaka yang terbentuk 2013 ini beranggotakan Susanto (vokal, bas), Hary Rofagil (gitar), dan Daniel Imsyaq (drum).
Kami sempat menghubungi Susanto atau akrab disapa Santo hari Senin (11/11) via WhatsApp untuk menanyakan perjalanan dan karya terbaru Titinaka. Ia mengawali wawancara dengan menceritakan penamaan bandnya.
“Nama Titinaka sendiri diambil dari kata ‘Titian aka’ atau ‘Titian akar’. Biasa disebut dengan jembatan akar, jembatan yang terbentuk dari jalinan dua akar pohon yang tumbuh berseberangan dan membentang di atas aliran sungai,” kata Santo.
Santo yang bertanggung jawab sebagai penulis lagu “Angel of Death” bersama Agil menjelaskan tidak ada makna khusus yang ingin mereka sampaikan di lagu. Kedua personel hanya ingin menggambarkan kisah manusia di penghujung ajalnya dan menyelami perasaan ketakutan saat maut menjemput.
“Mungkin hanya sebatas itu imajinasi yang kami gambarkan pada saat itu. Kami juga tidak tahu banyak karena kami belum pernah merasakan,” jelasnya.
Dalam mempromosikan karya mereka, Santo mengaku sangat memanfaatkan kanal Bandcamp, media sosial, sampai mengirim siaran pers ke berbagai media, “Mungkin akan merambah ke digital platform lain, atau mungkin mencetak rilisan fisik.”
Wawancara ditutup dengan penjelasan mengenai kondisi pergerakan musik di Jambi. Santo mengatakan bahwa pergerakannya sangat beragam karena banyak teman-teman musisi yang menjalani karier di level gigs, studio, sampai menjadi penampil di kafe.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Menengok Gegap Gempita Ekosistem Musik ‘Pinggiran’ di Kulon Progo
Pinggiran, pelosok, dan jauh, sepertinya tiga kata itu mewakili Kulon Progo. Biasanya, diksi-diksi tersebut muncul dari orang-orang yang tinggal di pusat kota, pokoknya yang banyak gedung-gedung dan keramaian. Diakui atau tidak, Kulon Progo memang …
Perspektif Pekerja Seni di Single Kolaborasi Laze, A. Nayaka, dan K3bi
“Rela Pergi” menjadi single kolaborasi perdana antara Laze, A. Nayaka, dan K3bi via Sandpaper Records (29/11). Tertulis dalam siaran pers bahwa proyek yang diinisiasi sejak pertengahan 2024—usai Laze merilis DIGDAYA dan sebelum …