Toguruga, Kisah Peselancar Dari Timur
Peselancar, mereka adalah orang-orang yang hidupnya penuh dengan tantangan. Hari-harinya diisi dengan menantang ombak yang selalu berubah, kadang tinggi, kadang tinggi sekali. Meski demikian, dengan hidup menantang ombak lah para peselancar menemukan ‘kebebasan’ yang sesungguhnya. Kebebasan yang lepas, seperti tawa anak-anak kecil.
Kebebasan ini lah yang mungkin ingin ditawarkan oleh Rizal Tandjung, surfer asal Bali. Bersama sutradara Carlo Coral, mereka pergi ke sebuah desa di kepulauan Halmahera, Maluku untuk melihat sebuah keunikan anak-anak kecil yang menghabiskan waktu mereka di sana dengan bermain ombak mengendarai papan surf yang dibuat oleh mereka sendiri.
“TV dan internet belum masuk di daerah ini. Jadi anak-anak itu cuma punya laut dan hutan sebagai taman bermain. Imajinasi mereka masih sangat murni tersalurkan lewat surf.” ungkap Carlo kepada PHI.
Keceriaan anak-anak ‘surfer dari timur ini’ diabadikan Carlo lewat sebuah film bertajuk Toguruga yang diproduksi Malaria House.
“Toguruga yang artinya mimpi dalam bahasa timor adalah sebuah cerita tentang masa kecil yang kita lihat dari sudut pandang peselancar,“ujar Carlo tentang makna film ini.
https://www.instagram.com/p/BcHM3CEgF-o/?taken-by=malariahouse_
Meski bukan dikategorikan sebagai sebuah film tentang surfing, namun film ini bisa melihat sisi lain dari surfing tersebut dilihat dari kebebasan yang didapat dari sebuah surga yang terpencil di timur jauh Indonesia diantara hutan dan laut. Dimana sekumpulan anak-anak suku laut terlupakan oleh dunia luar yang didominasi teknologi dan modernisasi.
Film ini akan tayang perdana pada 12 Agustus bertempat di Deus Ex Machina, Canggu Bali. Turut memeriahkan penayangan film ini akan ada pertunjukan dari Dubyouth, Jerinx SID x Heru Shaggydog serta Mike D (eks Beastie Boys). Untuk informasi, silakan klik instagram.com/malariahouse_
____
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Lirik Lagu Terakhir Kali Wijaya 80 tentang Fase Penerimaan dalam Sebuah Perpisahan
Wijaya 80 resmi merilis single “Terakhir Kali” tanggal 6 Desember 2024. Dalam waktu sebulan setelah peluncuran, lagu ini berhasil menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Tak heran angka pendengarnya mencapai …
Danilla dan Hindia Bawakan Ulang Lagu Jika Ciptaan Melly Goeslaw
Menyambut tahun yang baru, Danilla kolaborasi bersama Hindia untuk merilis ulang lagu “Jika” yang dilepas hari Rabu (01/01). Lagu yang diciptakan Melly Goeslaw ini pertama kali beredar di akhir tahun 1990. Tak sendirian, …