Transformasi Melancholic Bitch ke Majelis Lidah Berduri

Nov 10, 2022

Hari Kamis (10/11) menjadi satu hari yang bersejarah bagi Melancholic Bitch. Unit rock asal Yogyakarta ini resmi mengubah nama mereka menjadi Majelis Lidah Berduri.

Pengumuman akan berubahnya nama sang unit resmi disampaikan melalui laman media sosial mereka sejak pagi tadi, yang mana langsung diarahkan ke pada situs majelislidahberduri.id, juga bertepatan dengan panggung mereka di Makassar sebagai panggung terakhir dengan nama Melancholic Bitch.

 

“Tanggal 10 November 2022 ini adalah hari terakhir kami muncul di panggung pertunjukan dengan mengusung nama Melancholic Bitch (kami sangat berbahagia bahwa pentas terakhir dengan nama ini, bisa kami berlangsungkan di kota bersejarah ini). Tidak, kami tidak sedang pamit pensiun atau bubar, kami sedang “pindah”, tulis Ugoran Prasad, sang vokalis melalui situs Majelis Lidah Berduri.

Wacana akan perubahan nama ini sejatinya sudah mereka cetuskan sejak 10 tahun lalu, namun baru terealisasi di penghujung tahun 2022 ini.

“Kami kerap membicarakan perihal pergantian nama ini sepanjang 10 tahun terakhir, sempat memikirkannya sebelum meluncurkan album ketiga kami. Sayangnya, pada saat itu, kami terlalu gampang menyerah dengan kepercayaan (kepasrahan?) bahwa kami cukup bisa mengelola percakapan dan penafsiran atas nama tersebut”, lanjut sosok yang akrab dipanggil Ugo ini.

Baca penjelasan lengkap dari Majelis Lidah Berduri di sini.

Ugoran Prasad bersama Melancholic Bitch di Pestapora / Dok. Raka Dewangkara

Di penjelasan lengkap tersebut, Ugo turut mengumumkan nama album keempat mereka yang akan segera hadir, yakni Hujan Orang Mati, menyusul kehadiran tiga album sebelumnya, Anamnesis, Balada Joni dan Susi dan Nkkbs Bagian Pertama.

Selain dengan melakukan perubahan nama, sepanjang tahun 2022 ini bisa dibilang menjadi sebuah tahun yang ‘cukup langka’ bagi Majelis Lidah Berduri. Jumlah panggung yang mereka jajal di tahun ini terbilang banyak, melintasi beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Makassar hingga kota asal mereka, Yogyakarta.

“Itung-itungannya jelas ya. Di tahun 2022 ini, kita akan main lebih banyak dari antara 2013 sampai 2021”, ujar Ugo kala ditemui oleh Pophariini di gelaran Prambanan Jazz (01/07).


 

Penulis
Raka Dewangkara
"Bergegas terburu dan tergesa, menjadi hafalan di luar kepala."
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
Pembaca budiman
Pembaca budiman
2 years ago

“Mengubah”, bukan “merubah”. Editornya gimana sih ini?

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

5 Lagu Rock Indonesia Pilihan Coldiac 

Coldiac menyelesaikan rangkaian tur The Garden Session hari Kamis, 12 Desember 2024 di Lucy in the Sky SCBD, Jakarta Selatan. Tur ini secara keseluruhan singgah di 7 kota termasuk Balikpapan, Samarinda, Medan, Solo, Bandung, …