Di usia remaja, jatuh cinta bisa terasa mudah. Tapi urusan bahagia? Itu cerita lain. Hal tersebut coba disampaikan Xachari Zayn lewat single perdana berjudul panjang “Jatuh Cinta Mudah Bahagia Itu Yang Susah”.

Dirilis pada 21 Mei 2025, lagu ini jadi penanda langkah pertama Xachari Zayn masuk ke industri musik Indonesia. Nama belakangnya mungkin sudah lebih dulu dikenal, ia adalah anak bungsu dari musisi kenamaan dan dokter bedah Tompi, tapi single ini hadir bukan sebagai bayangan dari ayahnya. Sebaliknya, justru menunjukkan warna baru yang ringan dan fresh dari musisi muda yang sedang mulai belajar bercerita.

Lagu ini ditulis oleh Tompi dan diangkat dari fase cinta monyet, fase yang akrab buat banyak remaja. Meski terdengar ringan, ada pesan empowering yang berusaha disampaikan Tompi dan Xachari di baliknya.

“Jangan buru-buru. Perbanyak berteman aja dulu, perbanyak pengalaman. Jalan-jalan aja dulu, berteman dulu yang banyak. Ya, sebatas suka sekedar penghibur jiwa sih, boleh-boleh aja. Tapi nggak perlu terlalu serius dulu,” ungkap Tompi saat ditanya tentang makna di balik lagu ini dalam siaran pers.

Semua curahan itu disampaikan dengan beat pop yang cheerful, seperti mengajak pendengar untuk santai. Sementara proses produksi lagu berlangsung cepat. Hanya butuh dua minggu untuk menggarap musik dan seminggu untuk proses rekaman.

Yang menarik, semua proses dikerjakan dari rumah. Vokal Xachari direkam di kamar tidurnya sendiri, hanya bermodal mikrofon, earphone, dan laptop. Hasilnya? Tetap terdengar rapi dan cukup matang untuk ukuran rilisan perdana.

Lagu “Jatuh Cinta Mudah Bahagia Itu Yang Susah” juga melibatkan anggota keluarga lainnya. Kakak sulungnya, Daka yang ikut mengisi bagian rap dan menuliskan lirik. Ibunya dan Ayesha, anak tengah Tompi juga ikut mendampingi sepanjang proses. Jadi bukan sekadar karya perdana pribadi, tapi lebih terasa seperti proyek keluarga yang dirancang dengan kebersamaan dan untuk bersenang-senang.

Secara musikal, lagu ini juga cukup ringan dan catchy. Tidak terlalu ambisius, tapi cukup sebagai perkenalan. Judul yang panjang juga memberi daya tarik tersendiri, agak jenaka, namun jujur, dan terasa cocok dengan target pendengar remaja yang sedang mengalami fase serupa.

Xachari sendiri sebelumnya sempat mencuri perhatian lewat unggahan video bernyanyi di media sosial. Banyak yang sudah menunggu kapan ia akan merilis karya sendiri, dan lagu ini jadi jawaban dari rasa penasaran itu.