16 Pertanyaan: Jelita

Nov 19, 2022

Penyanyi sekaligus penulis lagu asal Jakarta, Jelita Clough atau hadir dengan nama panggung Jelita mengawali karier solo awal September 2022 lewat single berjudul “Only Ever in Daylight”.

Sebelumnya, Jelita menjadi kolaborator Devarra untuk single “Paradox” (2020), Bleu Clair single “Have Me All” (2021), dan yang terbaru Kenny Gabriel single “Grapevine” bareng Kara Chenoa.

Kecocokan dalam visi dan creative chemistry selalu menjadi pertimbangan setiap kali ia menerima tawaran kerja sama. Jelita mengaku senang bisa berkolaborasi dengan para musisi yang sudah lebih lama di industri.

Especially having always been a huge admirer of Kenny and Bleu Clair, I’m very grateful they gave me the trust to be able to work on the same project,” kata Jelita tentang kolaborasi yang berkesan.

Jelita bersama Kenny Gabriel dan Kara Chenoa / Dok. Istimewa

Catatan karier Jelita dimulai saat ia keluar menjadi runner up 1 Gadis Sampul 2015. Jelita sempat membentuk girl band bareng dua teman Gadis Sampul, namun tak berjalan lama.

Di tahun 2017, ia sempat mencoba untuk membuat proyek musik solo namun enggak pernah kejadian karena Jelita merasa belum percaya diri dan belum memiliki visi yang berkaitan dengan sound, style, dan genrenya seperti apa.

Sampai akhirnya ia bertemu dan berteman sama beberapa produser elektronik di Jakarta yang saat itu membutuhkan vokalis untuk mengisi lagu-lagu mereka. Sejak itu lah, Jelita mulai ada keinginan menjalani karier solo.

Tepatnya di masa pandemi, ia mulai serius untuk mengulik style musiknya dan hal yang berkaitan dengan penulisan lagu.

“Setelah dua tahun cari-cari jati diri sound yang aku mau dan ketemu produser yang bisa merealisasikan sound itu. Akhirnya, muncul kepercayaan diri untuk akhirnya rilis single pertama aku, ‘Only Ever in Daylight’,” jelas Jelita.

Setelah merilis single perdana “Only Ever in Daylight”, Jelita pun menargetkan untuk bisa mengeluarkan album tahun depan. Ia juga sudah mempersiapkan single kedua yang rencananya bakal beredar akhir tahun ini.

Berbicara soal musik, Jelita melabeli genrenya pop dan ia berniat untuk terus membuat musik pop.

“Aku orangnya suka semua genre dan selalu eksplor. Cari referensi dari macam-macam lagu, mau itu country, techno, reggae, atau musik tradisional, dan sebagainya. Tapi, ujung-ujungnya influence dari genre-genre tersebut aku kemas ulang lagi menjadi lagu pop,” tutup Jelita.

Selain bermusik, Jelita yang sudah menjalani profesi sebagai graphic designer selama 5-6 tahun terakhir. Kini juga dikenal sebagai creative and art director untuk berbagai karya visual.

Mari simak jawaban 16 pertanyaan Jelita berikut ini:


1. Deskripsikan namamu sendiri, Jelita dalam 3 kata!

Perfeksionis, rungsing, konslet.

2. Apa buku yang berhasil mengubah cara pandang kamu tentang hidup? 

The Four Agreements: A Practical Guide to Personal Freedom (A Toltec Wisdom Book) by Don Miguel Ruiz.

3. Target kamu di usia ke berapa untuk bisa merealisasi semua mimpi? 

Aku kayaknya takut untuk kasih target kalo ngomongin di usia kapan karena kayaknya di umur berapapun aku bakal selalu punya mimpi yang mau direalisasikan dan mimpi itu bisa jadi bertambah dan berubah dengan berjalannya waktu.

I know what my goals are and to me it’s more important to focus on consistently making the effort to reach them daripada membebankan diri dengan deadline umur. As long as my intentions are good and I’m always trying to improve in everything I do, I prefer to rather just trust the process.

4. Jenis wangi parfum yang kamu sukai? 

Enggak punya preferensi, yang penting wangi aja.

5. Tato pertama kamu dan jelaskan maknanya! 

5 titik di jari, kayak dadu. Artinya keluarga, karena keluarga aku berlima. Tapi, ternyata baru tau tato 5 titik itu sebenarnya prison tattoo yang lumayan populer di penjara luar negeri [tertawa].

6. Jika kamu ada masalah. Siapa orang yang biasa kamu ajak bertukar pikiran?

Bukan orang sih. But I always find peace and comfort in communicating to a higher power, God or universe.

7. Topping pizza favorit kamu?

Olives.

8. “Graphic design is my passion,” ketikmu di Instagram. Siapa atau dari mana biasanya kamu mendapat inspirasi?

Di mana-mana sih. Kalau karya visual dan art prints, aku kebanyakan inspirasinya datang dari mimpi. Tapi, kalau untuk hal-hal lain sering datang dari cerita-cerita orang, tempat baru, buku, atau film. Tapi kalau butuh inspirasi cepat tentunya lari ke Pinterest.

 

9. Berapa ukuran sepatumu?

38.5.

10. Koleksi yang ada di kamarmu?

Sejujurnya, ada banyak banget baju yang bukan punya aku. Tapi, lupa aku balikin.

11. Jika mengaku bangga sebagai orang Indonesia. Apa itu?

Boleh izin sakit dengan alasan masuk angin.

12. Yang membuat kamu bersyukur terlahir sebagai perempuan?

Perempuan selalu benar.

13. Apa yang kamu bayangkan tentang kematian?

Enggak ada. Kayaknya kosong aja. Which is nice.

14. Tempat makan yang wajib kamu kunjungi setiap bulan? 

Warung pecel seberang OZ Radio Jakarta.

15. Negara yang sampai sekarang menjadi impian untuk bisa berlibur di sana?

Canada, tepatnya di Toronto.

16. Sebutkan 5 band/musisi lokal dengan aksi terbaik yang pernah kamu tonton langsung! (boleh diinfo juga di mana dan kapan kamu menontonnya).

  1. Kenny Gabriel and the Playground di FabsterStage, Kemang tahun 2021
  2. Karunia Semesta: Konser 20 Tahun KLA Project di JCC, Plenary Hall, Jakarta tahun 2018
  3. Teddy Adhitya di Flavs Festival 2022
  4. OM PMR di Jakarta Biennale tahun 2015
  5. Slank di Holywings Gatsu tahun 2022

 

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.

Eksplor konten lain Pophariini

Rekomendasi 9 Musisi Padang yang Wajib Didengar

Di tengah gempuran algoritma sosial media, skena musik independen Padang sepertinya tidak pernah kehabisan bibit baru yang berkembang

Nuansa Musik 80-an Hiasi Single Baru Tiara Andini Berjudul Kupu-Kupu

Berselang satu bulan dari perilisan album mini hasil kolaborasi bersama Arsy Widianto, solois Tiara Andini kembali lagi dengan single baru bertajuk “Kupu-Kupu” hari Kamis (18/04).   Jika beberapa single yang sebelumnya kerap mengadaptasi gaya …