16 Pertanyaan: Noni
Penyanyi R&B asal Jakarta, Amaranggani Aysha atau hadir dengan nama panggung Noni mengawali karier bermusik saat ia menjadi kolaborator untuk single “Toxic Ovr Ya” milik produser Andre& di tahun 2018.
Noni mengaku, saat itu ia sebenarnya tidak benar-benar memutuskan, bahwa ingin memulai karier sebagai musisi.
“Selama ini gue cuma banyak ambil kesempatan untuk ngerjain apa yang kebetulan gue suka aja. Sampai akhirnya berada di posisi di mana gue bisa melihat musik itu sebagai karier,” kata Noni kepada Pophariini (16/09).
Perjalanan Noni pun berlanjut ke single kolaborasi yang lain dan single perdana atas namanya sendiri “Sleeptight” rilis di tahun yang sama, 2018. Di tahun-tahun yang produktif, ia mengeluarkan mini album perdana BOYISH berisi lima lagu (2020) dan terakhir hadir dalam single CVX berjudul “Don’t Matter” (2021).
Ya, Noni yang mengawali karier dengan berkolaborasi sampai hari ini masih terus melakukan kolaborasi. Baik dalam bentuk rekaman lagu maupun aksi panggung. Seperti kami sempat menyaksikan dirinya tampil menjadi kolaborator Kenny Gabriel di panggung Java Jazz Festival dan FLAVS Revival beberapa waktu lalu.
Ketika berbicara soal menerima ajakan kolaborasi, Noni memiliki alasan tersendiri.
“Tergantung materi yang ditawarkan, masuk ke selera gue atau enggak. Biasanya kalau dari segi produksi yang paling gue perhatiin itu chord progression dan bassline. Gue suka sama materi yang menantang skill composing dan vokal gue. Gue sangat mengapresiasi materi-materi yang bisa memantik gue untuk bikin melodi yang bagus,” ungkapnya.
Selain tengah menyelesaikan perkuliahan jurusan Antropologi Sosial di Universitas Diponegoro, Noni juga mencoba tetap fokus bermusik.
“Walaupun saat ini kesibukannya lebih condong ke ngelarin kuliah, gue juga sambil ngerjain demo-demo buat album penuh dan kolaborasi-kolaborasi lainnya. Untuk album penuh, sejauh ini semua lagunya udah selesai ditulis dan demo kasarnya tinggal dipoles aja,” tutup Noni.
Untuk mengenal Noni lebih jauh, simak langsung jawaban untuk 16 Pertanyaan di bawah ini:
1. Apa vinyl pertama yang kamu beli?
Vinyl Donny Osmond yang judulnya Alone Together dan To You With Love, Donny. Dulu waktu umur 12 tahun entah kenapa tiba-tiba obsessed banget sama teenage heartthrob Amerika tahun 60an-70an, Donny Osmond salah satunya. Terus ya udah karena gue ngemis-ngemis melulu ke nyokap, akhirnya dibawa lah ke Jalan Surabaya dan dibeliin 2 plat bekas Donny Osmond.
2. Di mana tempat ngedate yang romantis versi kamu?
Ini spesifiknya lebih ke kegiatan sih daripada tempat; keliling kota naik mobil di malam hari atau ngobrol-ngobrol santai nan intimate di studio setelah session. Sejujurnya tempat tuh enggak ngaruh, asalkan suasananya intim itu udah romantis menurut gue [tersenyum].
3. Kalau lagi susah tidur, biasanya kamu ngapain biar cepat ngantuk?
Baca buku atau bengong aja sampe tiba-tiba merem sendiri [tertawa].
4. Sosok yang paling berjasa dalam karier bermusikmu?
Semua produser yang ngebantu gue dan ngajak berkolaborasi di tahun 2017-2019. Tanpa mereka, gue enggak bakal bisa jadi gue yang sekarang. Shoutout.
5. Kenakalan di zaman sekolah yang kalau diingat bikin geleng-geleng kepala sendiri?
Waktu kelas 2 SMA, sekelas sekongkolan nulis kunci jawaban ujian matematika di papan tulis ruang ujian dalam bentuk matriks. Udah mana yang ngawas ujian waktu itu guru matematika dan beliau enggak nyadar sama sekali [tertawa].
6. Pendapatmu tentang kenaikan BBM di Indonesia?
Memprihatinkan sih soalnya naiknya drastis banget ya gue liat-liat. Tapi gue sedikit enggak bisa relate karena gue lebih sering naik transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Enggak bisa nyetir juga sih.
7. Alasan kamu ketika harus membeli barang secara langsung bukan online?
Pengin nyobain barangnya secara langsung, kayak parfum gitu misalnya. Kalau beli online udah kayak judi aja, mana tau wanginya suka apa enggak.
8. Festival musik luar maupun lokal impian yang kamu sangat berharap bisa manggung di sana?
Kalau luar pengin banget main di Seoul Jazz Festival, kalau lokal Java Jazz atau Synchronize Fest.
9. Hasil warna foto dari rol film seperti apa yang paling kamu suka? (silakan sertakan contoh fotonya)
Yang menghasilkan warna mencolok, vibrant gitu.
10. Kalau papasan sama mantan pacar di jalan. Biasanya kamu basa-basi apa ke dia?
Enggak basa-basi soalnya mantan gue cuma satu dan putusnya jelek banget. Jadi, kalau semisal ketemu di jalan ya pura-pura enggak kenal aja [tersenyum].
11. Bagaimana kamu melihat masa depan kamu sendiri?
I’m not too hopeful about it. Di masa depan nanti, gue cuma pengin bisa tinggal di apartemen yang jendelanya besar, maybe with a significant other dan atau sendiri sama kucing.
12. Restoran di Jakarta atau luar kota yang wajib dikunjungi saat pergi bareng keluarga dan menu apa yang paling enak?
Gue picky eater sih jadi kayak salah orang ya kalau nanya soal ginian ke gue [tertawa]. Tapi, kalau ke Jogja wajib banget makan sate klathak di Pak Pong. The thought about going there again lives in my head rent free.
13. Kapan terakhir kali kamu merasa takut, dan berhasil tenang karena apa?
Lupa spesifiknya kapan. Tapi, seinget gue baru-baru ini sih. Takut karena mikirin skenario-skenario buruk yang akan terjadi. Terutama karena lagi skripsian, takut malah nanti enggak kelar karena harus mengimbangi sama kegiatan bermusik. Berhasil tenang karena ngingetin diri sendiri untuk stay present, fokus sama apa yang harus dikerjain sekarang aja dan apapun yang akan datang itu urusan nanti.
14. Akun Instagram yang sering kamu kunjungi tanpa kamu follow?
Akun-akun desain interior gitu, salah satunya akun desain interior yang kayaknya berbasis di Korea Selatan, @todayhouse_room.
15. Bayangan kamu tentang hidup berumah tangga?
The idea of it sounds nice and scary at the same time. Berbagi personal space sama orang lain itu agak sedikit menakutkan, ya enggak sih.
16. Sebutkan 3 bassist Indonesia yang kamu suka banget sama permainannya dan jelaskan!
Kayaknya enggak perlu dijelasin apa-apa lagi sih. Ngefans banget dari kecil. Inget banget dulu sering dengerin BLP dan nontonin video live-nya di YouTube satu-satu. His groove is out of this world.
Menurut gue beliau bassist perempuan paling versatile sih. Genre apa aja bisa dan masuk aja gitu.
Awal tahun 2020 pernah manggung sama kak Kenny Gabriel terus yang main bass kak Anka. Improvisasinya top dan witty banget.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- KALEIDOSPOP 2024
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Wawancara Eksklusif Kossy Ng dan Dimas Ario Spotify: Edukasi Stream dan Musik Berbayar Masih Jadi Tantangan Besar
Saat menentukan apa saja yang ingin diangkat untuk KaleidosPOP 2024, tim redaksi Pophariini langsung berpikir soal keberadaan platform streaming musik yang menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan perjalanan band dan musisi di era ini. …
We Are Neurotic Mempersembahkan Album Mini Terbaru Asian Palms
Trio disco dan jazz asal Jakarta, We Are Neurotic menutup tahun 2024 lewat perilisan album mini terbaru yang diberi nama Asian Palms (13/12) bersama C3DO Recordings sebagai label naungan. Album Asian Palms …