5 Album Rock Indonesia Penting 20 Tahun yang Lalu
Lupakan Youtube dan media sosial sebagai sarana penyebaran musik saat ini. Ini 5 album rock Indonesia di era 90an yang menjangkiti anak muda di tanah air hanya melalui radio dan tayangan video musik di televisi nasional. Saat itu akhir 90an menuju 2000an bisa dibilang sebagai era romantisme musik rock di Indonesia. Karena banyak bermunculan band rock yang dirilis oleh major label, dibuatkan video klip dengan layak, dan juga videonya mendapatkan jatah untuk diputar/ditayangkan di televisi nasional. Bagian terserunya adalah: aksi panggung ugal-ugalan, imaji teler, lirik nyeleneh, rambut gondrong dan musik distorsi bertempo cepat yang identik dengan musik rock di video musik itu tidak jadi kendala untuk ditayangkan di televisi lokal kita. Sensor, apa itu sensor?
Ini 5 album rock lokal penting yang dirilis di tahun 1998 dan kini berusia 20 tahun. Sayangnya tidak semua album di sini tersedia di layanan musik digital streaming.
Jamrud – Terima Kasih
Album ketiga Jamrud ini berhasil terjual sebanyak 750 ribu kopi, yang merupakan angka fantastis di era krisis moneter saat itu. Ini adalah era Jamrud sebelum ‘sell out’ di album ke 4 dengan hits “Pelangi Di Matamu” yang sangat disukai mantan presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono. Meski datang dari pinggiran Bandung, album ini cukup ‘edgy’ pada masanya. Sarat pengaruh musik metal, rock alternatif serta musik barat yang saat itu sedang populer. Sehingga berbagai elemen reggae, ska, swing, funk, rock Suroboyo, rap metal dengan kadar catchyness yang cukup, serta selipan humor dan satir di liriknya, semua tumplek jadi satu di album ini. Jamrud kemudian diganjar penghargaan sebagai grup rock terbaik, dan Terima Kasih sebagai album rock terbaik di ajang penghargaan musik AMI di tahun 1999.
Netral – Album Minggu Ini
Dengan tidak mengecilkan formasi NTRL sekarang, namun ini formasi maut mereka di era 90an. Bimo dengan permainan drum yang vintage dan straight in your face, gitaris Miten yang piawai bermain shreding nan ngebut namun bisa menahan diri dan mampu menghasilkan riff gitar yang sederhana tapi sangat catchy, plus Bagus yang meraungkan lirik-lirik penuh makna yang bahkan oleh teman seband-nya saat itu pun tidak terlalu mengerti. Album ketiga Netral ini lebih terasa lebih ringan dan catchy namun terasa tetap berbobot. Simak lagu-lagu seperti “Pucat Pedih Serang”, “Kau”, “Selamat Datang” dan “Dukun Kebo Ijo”.
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Fraksi Penemu Sepeda Bercerita tentang Hobi di Single Gocapan
Setelah merilis single “Olahgaya” 2023 lalu, Fraksi Penemu Sepeda asal Bogor resmi meluncurkan karya terbaru berupa single dalam tajuk “Gocapan” hari Rabu (23/10). Lagu ini menceritakan serunya pengalaman bersepeda sambil mencari sarapan pagi. …
Beltigs Asal Bandung Menandai Kemunculan Lewat Single Pelican Cove
Bandung kembali melahirkan band baru yang menamakan diri mereka Beltigs. Band ini menandai kemunculan mereka dengan menghadirkan single perdana “Pelican Cove” hari Kamis (07/11). Beltigs beranggotakan Naufal ‘Domon’ Azhari (gitar), Ferdy Destrian …