5 Dampak Buruk Acara Karaoke untuk Kehidupan Musikmu
Akhir-akhir ini kita banyak menemukan keriaan bernama karaoke. Acara-acara karaoke ada dimana-mana, dimulai dari bar kecil yang penuh sesak sampai ke festival musik bar.
Lagu-lagu karaoke menusuk masuk ke sumsum, pori-pori kulitmu, menggelitik gendang telingamu hingga tak sadar kamu menjadi bagian dari itu, segenap raga kamu curahkan di depan mikrofon, bernyanyi menumpahkan kebosanan.
Dari lagu-lagu emo, Indonesia lawas sampai lagu-lagu ‘guilty pleasure’ yang dibawa oleh para pemandu karaoke, semua orang menghamba kepada layar besar. Entah ini hanya sekadar tren atau memang semua orang butuh bernyanyi.
Tulisan ringan dan jauh dari serius ini sekadar ingin mempertanyaan keberadaan karaoke untuk kehidupan bermusik setiap umat manusia. Sebagai pecinta musik, selera musik kamu tentulah bertumbuh. Lagu-lagu lama yang kamu dengar di kala remaja, lagu-lagu sedih memori putus cinta tentulah menjadi lagu-lagu yang akan kamu kubur selamanya. Hingga suatu malam, semuanya berubah ketika sesi karaoke panjang digelar.
Apakah tren karaoke ini memang berdampak buruk untuk kehidupan musikmu? Simak dan renungkan 5 hal di bawah ini.
1. Membuka aib masa lalu
Benarkah karaoke membuka aib masa lalu? Katakanlah kamu dahulu adalah penggila musik emo. Seiring dengan proses pendewasaan, kamu akhirnya bisa keluar dari seleramu yang lama. Tapi oh no, malam ini karaoke akan mengeluarkan semua sisi masa lalu, apakah kamu bisa mengelak?
2. Sangat mudah terpapar musik (yang menurutmu polutif)
Kamu adalah penggemar indierock kelas berat, tapi mereka memutarkan Padi, Dewa dan Potret sesering mungkin yang itu akan membuat kamu kesal. Kamu membayar bir lalu keluar bar.
3. Selera musik kamu tak terwakili
Oke, kamu mencoba toleran terhadap kemeriahan karaoke ini. Tapi kamu pikir mereka bisa memutar Level 42 atau Kreator dimana hanya kamu aja yang bisa menyanyi? Karaoke ini kan milik bersama dan suara terbanyak tentu diutamakan.
4. Instrumen-instrumen palsu
Tidak semua karaoke terdengar seperti DJ memainkan setlist yang berasal dari rekaman asli sang musisi dimana kamu bisa merasakan dentuman drum, bass dan gitar sebuah anthem rock. Jika suatu kali kamu mendapat sesi karaoke dimana mereka memutarkan musik yang diolah dari MIDI, oh no dimana sayatan gitar yang asli?
5. Semua hanya untuk having fun
Ini akan bahaya untuk kamu yang ingin menghabiskan waktu senang-senang kamu untuk mendengar musik yang kamu suka bersama teman satu geng dan membahasnya! Musik, terkadang hanya untuk didengar sebentar lalu dilupakan.
Kalau sudah begini, manakah yang harus disalahkan? Kamu atau karaoke?
Eksplor konten lain Pophariini
- #hidupdarimusik
- Advertorial
- AllAheadTheMusic
- Baca Juga
- Bising Kota
- Esai Bising Kota
- Essay
- Feature
- Good Live
- IDGAF 2022
- Interview
- Irama Kotak Suara
- KaleidosPOP 2021
- KALEIDOSPOP 2022
- KALEIDOSPOP 2023
- Kolom Kampus
- Kritik Musik Pophariini
- MUSIK POP
- Musisi Menulis
- New Music
- News
- Papparappop
- PHI Eksklusif
- PHI Spesial
- PHI TIPS
- POP LIFE
- Review
- Sehidup Semusik
- Special
- Special Video
- Uncategorized
- Videos
- Virus Corona
- Webinar
Juicy Luicy – Nonfiksi
Lewat Nonfiksi, Juicy Luicy semakin mengukuhkan diri sebagai band pengusung lagu patah hati dengan formula pop R&B yang jitu dan ultra-catchy. Pertanyaannya: sampai kapan mereka akan menjual kisah patah hati kasihan dan rasa inferioritas …
Selat Malaka Resmi Mengeluarkan Album Penuh Perdana
Band asal Medan bernama Selat Malaka resmi mengeluarkan album penuh perdana self-titled hari Jumat (22/11). Sebelumnya, mereka sudah mengantongi satu single “Angin Melambai” yang beredar tahun lalu. View this post on Instagram …