5 Lagu Indonesia Pilihan Nino Kayam ‘RAN’

Aug 11, 2020

Setelah 14 tahun melewati perjalanan dengan RAN, sibuk bareng Lale dan Ilman dengan Laleilmanino, serta menghasilkan single duet bareng penyanyi lain. Anindyo Baskoro a.k.a. Nino Kayam akhirnya cukup punya rasa percaya diri untuk memulai karier solonya dengan merilis single perdana “Pergilah” Juni 2020. 

Bersolo karier bukanlah rencana yang baru. Ia mengaku sudah menyelami sekian cara untuk meyakinkan diri. “Proses ketemu sama banyak orang, berkarya untuk orang lain, berkarya untuk band sendiri. Sebenarnya ini udah keinginan dari dulu. Cuma masalah berani atau enggaknya aja. Tapi setelah melewati banyak proses, akhirnya gue merasa kayaknya udah waktunya deh. Udah tua hehehe,” kata Nino. 

Meski akan fokus di karier solonya, Nino juga mengabarkan RAN segera merilis lagu baru. Dimana RAN untuk ke depannya bakal memulai membuka diri untuk menjemput kolaborasi-kolaborasi, ungkapnya. Terakhir bersama Hindia dalam judul “Si Lemah”.

Di edisi 5 Lagu Indonesia Pilihan kali ini, Nino membeberkan cerita tentang lima lagu Indonesia yang jadi favoritnya. Salah satu lagu yang disebutnya merupakan karya musik dari kolaborator RAN di lagu “Salamku Untuk Kekasihmu Yang Baru”. Pasti tau dong siapa. Simak berikut ini:


 

1. Guruh Soekarno Putra – Seni

 

Salah satu lagu karya anak bangsa yang pas gue dengerin kayaknya itu bisa jadi cerminan suara hati semua seniman atau insan seni di negara kita. Soalnya line awal dari si lagu tersebut ‘kan, ‘mengapa kau meremehkan kesenian dan kau menganggap para seniman itu pemimpi, sebelum kau menyadarinya, hentikan dulu lagu ini, dan pergilah hiburlah dirimu bersama kehampaan’. Nah dari situ gue ngerasa kayak, kalau misalnya loe lagi ngerasa capek banyak nemuin jalan buntu menjadi seorang musisi atau seniman, loe ingat aja niat awal loe untuk berkarya untuk berseni. Bahwa kayak loe harus berbangga tanpa adanya loe, banyak banget hati-hati di luar sana yang nggak bisa terhibur. Terkadang mereka lupa, mereka anggap seni cuma menghibur aja esensinya. Padahal lebih besar daripada apa yang orang-orang bayangkan. Jadi, selamat berkarya!

 

2. RAN – Pandangan Pertama

Kalau nggak ada lagu ini mungkin gue nggak bisa punya kesempatan buat nulis banyak lagu lainnya, dan ini pun semua terjadi karena nggak sengaja. Jadi suatu hari waktu itu lagi bulan puasa. Rayi sama Asta jadi bintang tamu di sekolah gue. Karena gue lagi suka musik, gue disuruh jadi panitia sound system. Ngobrol dong di belakang. Gue baru aja suka musik, belum tau gimana caranya main musik secara proper. Nah, abis itu gue ngobrol sama mereka. Si Rayi sama Asta nanya, ‘ya udah loe kapan-kapan bikin lagu aja di tempatnya Asta, ada nih alat buat ngerekam’. Dia nanya, ‘mau kapan?’. Gue bilang, ’sekarang’. Nggak pake nunggu lama. Akhirnya gue nginap di sana tuh. Abis selesai nginap di sana. Paginya gue mau pulang. Rayi sama Asta ngasih dengar lagu, lagu kosong. Rayi sama Asta tuh punya band dulu namanya F.R.D. (Funk Rap Disco). Emang salah satu kiblat musiknya, musik-musik R&B, hip hop. Gue ‘kan Kahitna banget ya. Pas gue denger, ‘boleh nggak sih kalau gue bikin lagunya pake bahasa Indonesia aja’. Menurut mereka, ‘ya udah coba aja’. Jadilah “Pandangan Pertama”.

 

3. Dewa – Risalah Hati

Banyak orang dengerin Dewa dari zaman Ari Lasso. Nah kalau gue enggak. Gue baru dengar Dewa dari generasi Once jadi vokalis. Makanya buat gue cerminan musiknya Dewa itu adalah Dewa yang bersama Once dan lagu “Risalah Hati” merupakan salah satu lagu yang menurut gue dahsyat banget dengan kata-kata yang buat gue yah pada saat itu SMP membayangkan bahwa puitis harus seperti apa. Dia menulis lirik yang agak bertabrakan sama apa yang selama ini gue bayangkan tentang puitis, dan mereka berhasil banget. Sebenarnya bahasanya ‘kan sehari-hari banget. ‘Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta kepadaku/beri sedikit waktu biar cinta datang karena telah terbiasa’. Itu salah satu lagu yang secara alam bawah sadar gue tersirep sampai akhirnya sampai hari ini nulis lagu tuh lebih suka menggunakan kata-kata yang sehari-hari. 

 

4. Sheila On 7 – Saat Lanjut Usia

Di antara banyak lagu Sheila On 7, kayak “Kita”, “Dan”, “Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki”. Gue mengesampingkan semua lagu untuk lagu yang satu ini. Buat gue itu cara menggambarkan romantisme dengan santai banget sih. ‘Hingga nanti di suatu pagi salah satu dari kita mati sampai jumpa di kehidupan yang lain’. Itu ‘kan kayak sebenarnya buat ngasih tau sampai kapan pun gue bakal sama loe. Tapi ini kayak santai banget ‘kalau ntar kita mati, ya udah ntar kita ketemu lagi yah’ gitu.

 

5. Kahitna – Permaisuriku

Simple aja sih, karena di videoklipnya cewek-cewek cantik pada masanya ada di situ. Jadi saran gue nih ya, walaupun ini lagu pilihan. Tolong nonton lah videonya. Gila man, semua ada di situ. Ersa Mayori, Alia Miranti, gila sih!

Tunggu aksi Nino Kayam vs Sal Priadi di Papparappop Festival Pop Hari Ini tanggal 15-17 Agustus.

____

Penulis
Pohan
Suka kamu, ngopi, motret, ngetik, dan hari semakin tua bagi jiwa yang sepi.
1 Comment
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] tak lepas dari segala kekurangan, Nino sosok yang selalu berusaha menjadi dirinya sendiri. Hal-hal yang menggambarkan biasanya sulit […]

Eksplor konten lain Pophariini

Rangkuman Tur MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? di 5 Kota

Setelah menggelar Can Machines Fall in Love? Exhibition tanggal 7 Mei-9 Juni 2024 di Melting Pot, GF, ASHTA District 8, Jakarta Selatan, MALIQ & D’Essentials melanjutkan perjalanan dengan menggelar tur musik perdana dalam rangka …

CARAKA Suarakan Berbagai Emosi di Album Terbaru NALURI

Unit pop asal Tegal, CARAKA resmi luncurkan album bertajuk NALURI (15/12). Melalui sesi wawancara yang berlangsung pada Senin (16/12), CARAKA membagikan perjalanan band dan hal yang melatarbelakangi rilisan terbarunya.     CARAKA merupakan band …